Sekira pukul 7 Penulis mulai menjalani operasi lanjutan. Alhamdulillah berjalan baik dalam waktu 1 jam, dan kembali ke ruang perawatan dengan mata ditutup verban.Â
Esoknya paginya verban dibuka saat visit dokter. Saat dibuka, pandangan tidak langsung kembali normal. Pandangan kabut berangsur berkurang atau menipis.Â
Bahkan bayangan unik saat mata terpejam terlihat dalam 2 hingga 3 hari pasca operasi. Tidak ada pesan khusus dokter seperti keharusan mata tetap tertutup, atau yang semacamnya.Â
Larangan agar mata tidak diusap dan kena air diberikan selama 7 hari. Tetes mata dikonsumsikan hingga 30 hari, sedangkan obat oral juga selama 7 hari.
Saat tulisan ini dipublikasikan Kompasiana, belum genap 30 hari pasca operasi. Pandangan Alhamdulillah membaik. Penulis hanya bisa menduga penyebab ablatio retina.Â
Kegiatan olahraga intens yang Penulis lakukan sejak akhir tahun 2017 hingga sebelum munculnya bintik hitam nampaknya menjadi faktor dominan. Jumping jack, push-up spider, russian twist, sumo squat, dan rangkaian gerakan lain yang Penulis lakukan setiap pagi selama 2 jam mungkin menjadi penyebab utama, walau dalam 1 tahun pertama dilakukan tanpa alat/beban.Â
Ketidakpahaman Penulis terhadap keterbatasan diri menjadi pelajaran sangat berharga untuk dikoreksi. Selalu ada hikmah atas setiap kejadian/peristiwa, walau tidak langsung kita ketahui atau sadari saat itu. Kita baru menyadari apa hikmah tersebut dalam beberapa waktu ke depan. Entah kapan. Wallahualam bis sawab....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H