Mohon tunggu...
Karimatus Sahrozat
Karimatus Sahrozat Mohon Tunggu... Editor - Writer, Editor

Smile. It will bring you luck.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dua Puluh Tujuh

22 Desember 2022   23:09 Diperbarui: 22 Desember 2022   23:15 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/jantung-balon-langit-cinta-1046693/

"Nyatanya enggak begitu, kan? Nyatanya kamu sering nangis tiba-tiba, random kayak enggak ada penyebabnya. Ingat enggak? Kamu pernah tiba-tiba nangis di tengah acara stand up comedy komika terkenal yang tiketnya sudah susah payah kita cari dari jauh-jauh hari. Di tengah stand up yang lagi lucu-lucunya, kamu tiba-tiba nangis. Kurang random apa coba?" Kamu ikut bercerita, mengenang kisah awal tahun ini.

"Itu karena saking lucunya stand up waktu itu, Di,"

"Heleh!"

Kamu mungkin satu-satunya orang yang menyadari itu: bahwa di awal usia 27-ku, aku sedang kacau-kacaunya, sedang berada di titik terendahku, dan sedang butuh-butuhnya dibersamai. Waktu itu, entah bagaimana aku bisa tiba-tiba menangis saat bangun tidur, bahkan bisa tiba-tiba sedih saat sedang menonton acara kartun Maruko-Chan atau Upin & Ipin di Youtube. Aku bisa mendadak meneteskan air mata ketika bekerja di depan laptopku, ketika merangkai bunga, ketika memasak, atau sekadar ketika sedang makan.

Tapi berkat semua itu, di usia 27-ku, aku menyadari bahwa ada banyak sekali rasa yang harus kutata. Di usia 27-ku, aku belajar banyak sekali hal baru: belajar mengerti bahwa aku tak harus lekas memaafkan karena memaafkan butuh proses; belajar paham bahwa segala yang terjadi harus diterima seberapa pun tidak adilnya bagi kita; belajar tahu bahwa setiap luka butuh disembuhkan, bukan sekadar ditutupi; dan yang terpenting, belajar untuk mencintai aku.

"Mantap sudah belajar mencintai diri sendiri. Terus kapan mau belajar mencintai aku?" Kamu bercanda, mengganggu kekhusyukan cerita ini.

"Nanti, kapan-kapan kalau sempat,"

...

Sekarang aku sudah hampir 28.

"Makin tua, ya!" astaga, tidak habis-habisnya kamu bercanda.

Iya, Aldi. Memang makin bertambah tua. Bayangkan saja. Dulu aku masih 15 tahun waktu pertama kali bertemu kamu. Sekarang, tiba-tiba saja aku sudah hampir 28 tahun. Ajaib, ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun