Kunjungan Presiden Jokowi ke kawasan Danau Toba baru-baru ini (3 & 4 Feb 2022), kembali membuktikan kedekatannya dengan rakyat. Beberapa kali dia kunjungan ke pasar, seperti di kabupaten Toba, Humbahas dan Dairi, dia tak pernah kelihatan canggung dekat dengan rakyat. Sekalipun dia Presiden dengan derajat atau levelnya sangat-sangat tinggi.
Salah satu yang paling menarik di pasar Dairi, seperti yang kita ketahui dari video yang tersebar di media sosial, yang menunjukkan ada seorang pria tiba-tiba memperlihatkan sebuah gambar, yang nampaknya meminta tandatangannya. Kendati pria yang menyodorkan gambar tidak siap dengan pulpen untuk tandatangan, sehingga membuat para pengawal sibuk mencari pulpen, namun Jokowi tetap saja sabar menunggu pulpen didapatkan, dan kemudian menandatanganinya.
Karena itu tampaknya diluar agenda, sebenarnya bisa saja dia tolak secara halus, karena pulpen tidak disediakan pria tersebut. Bisa saja Presiden mengatakan akan ditandatangani nanti jika tidak sibuk, dan foto itu sementara dibawa pengawal. Atau, ada beberapa alasan lain yang mungkin saja diungkapkan. Tapi, itupun tidak. Dia tetap menandatangani dengan ikhlas.
Hal lain yang menarik, ketika Jokowi ingin masuk ke mobil jeep atap terbuka, dia belok sebentar ke arah kerumunan masyarakat. Bertegur sapa dan salam-salam, baru naik ke jeep dan dadagh-dadagh. Tampak sangat tulus dia lakukan. Bahkan mungkin, ada atau tidak ada kamera, sikapnya akan sama saja seperti itu.
Disinilah letak sosoknya sebagai Pemimpin Negara yang sangat lekat dengan hati rakyat. Dia tahu, rakyat hadir disitu untuk setidaknya melihat secara dekat, wajah dari Presidennya. Jokowi sangat menyadari itu, sehingga dia sepertinya tidak terlalu membatasi diri untuk berdekatan dengan rakyat.
Padahal, Paspampres dan aparat sudah sangat repot menjaga kondisi yang seperti itu. Karena bisa saja tingkat kerawanan yang tidak disadari akan terjadi, jika berada diantara kerumunan seperti itu. Namun sekali lagi, Jokowi sangat yakin rakyatnya juga akan tertib, walaupun dirinya mendekat ke kerumunan itu.
Hal serupa juga dilakukan Jokowi seperti di Maumere, Nusa Tenggara Timur pada waktu itu. Melihat antusiasme masyarakat, dia turun dari mobil ditengah jalan yang tidak beraspal. Bahkan ada seorang anak histeris ingin mendekat, dan dicegat aparat. Namun dia memperbolehkan mendekat. Luaaarr biasa.
Demikian juga di Papua, dan di beberapa daerah lainnya, sejak tahun 2014 dirinya menjadi Presiden. Konsisten dalam kedekatannya dengan rakyat. Sama juga ketika dia ke mancanegara, dimana warga negara Indonesia maupun penduduk asal Indonesia, bisa berselfi-ria dengannya. Nyaris tanpa jarak, yang kadang-kadang kita melihat para Paspampres jadi kelabakan.
Banyak lagi contoh yang dapat dijadikan pembuktian. Kendati ada saja beberapa gelintir orang yang selalu nyinyir mengatakan Presiden Jokowi menciptakan 'pencitraan'. So, apalagi namanya, kalau bukan disebut: Jokowi itu Presiden berhati rakyat? (Jakarta, 05 Februari 2021). Telah ditayangkan di batakindonesia.com
Oleh: Danny PH Siagian, S.E., M.M (Pemerhati Sosial Masyarakat dan Ekonomi/ Dosen)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H