Mohon tunggu...
Vincentius Wishnu
Vincentius Wishnu Mohon Tunggu... Psikolog - Karyawan swasta yang mencoba mencari dan memaknai sebuah gagasan yang menarik untuk kembali ditaburkan hal baik ke sekitar

Cancer Boy Interest in human, educationm and people development

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pahami Ragam dari Kesulitan Belajar Anak, Jangan Mudah Sebut Anak Autis

5 Desember 2015   00:20 Diperbarui: 5 Desember 2015   03:46 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Masalah bahasa (language problem)

Masalah bahasa dapat ditemui pada anak yang memiliki kesulitan dalam berbicara dengan jelas, menemukan kata apa yang benar dan tepat untuk mengukapkan keinginannya (ide), dan memiliki kesulitan dalam mengatur bahasa saat berkomunikasi dengan orang lain.

2. Masalah perhatian dan aktivitas (attention and activity)

Masalah perhatian dan aktivitas ditunjukkan dengan perilaku anak yang berlari-lari, tidak dapat duduk ditempat duduknya, bertindak dengan perilaku yang spontan. Hal yang perlu diigat bagi kita semua bahwa masalah ini tidak berlaku bagi anak-anak yang usia dini. Para psikolog perkembangan memberikan penjelasannya bahwa kemampuan anak-anak memfokuskan perhatiannya akan bertambah sering dengan usianya. Anak-anak yang berada pada usia dini tidak dapat diharapkan untuk memfokuskan perhatiannya pada orang, benda, persitiwa dalam waktu yang lama.

3. Masalah ingatan (memory problem)

Berdasarkan penelitian ahli mengenai masalah ingatan, hambatan yang ditemukan pada anak yang memiliki masalah ini berkiatan dengan: kesulitan mengingat fakta, instruksi, dan aturan. Hasil yang ditemukan dengan melakukan test terhadap kemampuan memori otak anak bermuara pada sebuah kesimpulan. Kesimpulannya adalah berkurangnya fungsi memori pada anak yang mengalami hambatan daya ingat, berkaitan dengan tidak adanya strategi cara belajar mengingat yang efektif.

4. Masalah kognitif (cognitive problem)

Masalah kognitif berkaitan pula dengan masalah ingatan/memori. Anak-anak yang memiliki kesulitan belajar dengan kelompok masalah kognitif memunculkan sikap seperti: sulit membuat perencanaan dan pengaturan suatu masalah, dalam tugas-tugas sekolah menunjukkan sikap tergesa-gesa dan tidak beraturan.

5. Masalah sosial-emosi (social and emotional problem).

Anak yang memiliki masalah sosial emosi menunjukkan perilaku dengan adaptasi yang salah dan anak tersebut mengembangkan keyakinan pada dirinya. Seringkali anak yang memiliki masalah ini juga salah menafsirkan komunikasi emosional dan sosial dari orang lain. Adanya kemungkinan, mereka tidak memahami dampak dari sikapnya pada orang lain. Tentu saja kesulitan sosial dan emosi pada anak berkaitan pula dengan 4 ragam kesulitan belajar sebelumnya.

Semoga pengalaman dan sedikit pengetahuan yang saya bagikan dalam tulisan ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Mari kita dampingi anak-anak dalam belajar apa pun. Akhir kata, mari bersama-sama kita sadari bahwa autism is not joke.

 

Salam

Madiun, 5 Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun