Receh yang ia hitung sudah habis. Hanya ada sedikit duit kertas. Suara anaknya sudah ia tidak dengar lagi. Hatinya tenang. Ia bisa membuat anaknya tidak kelaparan.
Setengah jam berlalu. Ia mendengar suara teriakan. Anaknya meminta tolong. Suaranya pecah. "Lepaskan aku, lepaskan, Ibu! Ibu. Tolooong!
Anak itu menangis, bajunya tersingkap. Payudaranya terbuka. Ia hampir polos tanpa busana.
*
Malam sewingit makam. Hitam. Alam kini telah Legam. Seorang lelaki Menghitung resiko dari renca yang ia susun. Gemirisik receh menghiasi telinganya di balik papan rumah. Hanya ada dua orang di dalam.
"Ibu! Ayah kemana?"
"Ayahmu pergi?"
"Kemana"
"Mati"
"Kuburannya"
"Sudah lama Hilang"