Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Benarkah Anak Multi Bahasa Lebih Lambat Bicara?

4 Mei 2016   01:08 Diperbarui: 4 Mei 2016   09:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh ahli terapi bicara, kami dianjurkan untuk menjadi cerewet alias banyak mengajak putri saya itu ngobrol. Tak masalah menggunakan tiga atau lebih bahasa dalam komunikasi, tapi memang lebih baik mengajak ngobrol dengan bahasa yang paling sering dia dengar.  

Kami juga diminta, untuk mengajarkannya mengucapkan kata. Ajari berbicara yaaa...'Bu.

Nah, salah satu kegiatan saya setiap malam, adalah membacakan dia buku cerita, mendongenglah istilahnya, kegiatan ini baik juga untuk merangsang otaknya mengingat kata. 

Apalagi kalau kebetulan buku yang kita baca itu, adalah buku bacaan pertama untuk anak, biasanya saat anak mulai belajar membaca dengan buku bacaan pertama atau first reading book, ada kata yang harus diucapkan dengan keras di depan orang lain, dengan tujuan untuk koreksi jika kata yang diucapkan salah.

Saya menggunakan buku bacaan pertama anak, untuk mendongeng, dan saat saya ketemu kata yang harus saya ucapkan, saya akan minta putri saya ikutan mengucapkan juga, dobel manfaat kan....membantunya mengucapkan kata dan juga mengingat kata.

 

Buku bacaan pertama, dokumentasi pribadi

 

Hasilnya,

Tentu saja, komunikasi putri saya lebih baik, walau sampai dia usia 4 tahunan, dia memang masih malu malu bicara di depan orang banyak, tapi tak membuat saya khawatir, karena saat bersama saya atau bersama ayahnya, putri saya itu cerewetnya melebihi saya, hehehe. 

Dan saat di masuk sekolah, kemampuan bicara dan komunikasinya sangat terbantu oleh acara ngumpul bareng guru dan teman di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun