Oleh ahli terapi bicara, kami dianjurkan untuk menjadi cerewet alias banyak mengajak putri saya itu ngobrol. Tak masalah menggunakan tiga atau lebih bahasa dalam komunikasi, tapi memang lebih baik mengajak ngobrol dengan bahasa yang paling sering dia dengar. Â
Kami juga diminta, untuk mengajarkannya mengucapkan kata. Ajari berbicara yaaa...'Bu.
Nah, salah satu kegiatan saya setiap malam, adalah membacakan dia buku cerita, mendongenglah istilahnya, kegiatan ini baik juga untuk merangsang otaknya mengingat kata.Â
Apalagi kalau kebetulan buku yang kita baca itu, adalah buku bacaan pertama untuk anak, biasanya saat anak mulai belajar membaca dengan buku bacaan pertama atau first reading book, ada kata yang harus diucapkan dengan keras di depan orang lain, dengan tujuan untuk koreksi jika kata yang diucapkan salah.
Saya menggunakan buku bacaan pertama anak, untuk mendongeng, dan saat saya ketemu kata yang harus saya ucapkan, saya akan minta putri saya ikutan mengucapkan juga, dobel manfaat kan....membantunya mengucapkan kata dan juga mengingat kata.
Â
Â
Hasilnya,
Tentu saja, komunikasi putri saya lebih baik, walau sampai dia usia 4 tahunan, dia memang masih malu malu bicara di depan orang banyak, tapi tak membuat saya khawatir, karena saat bersama saya atau bersama ayahnya, putri saya itu cerewetnya melebihi saya, hehehe.Â
Dan saat di masuk sekolah, kemampuan bicara dan komunikasinya sangat terbantu oleh acara ngumpul bareng guru dan teman di sekolah.