Ibu macam apa yang dengan sengaja meninggalkan bayinya begitu saja, padahal belum lagi satu hari, bayi itu menghirup nafas dunia?
Aku, ibu yang tak pernah ada untuknya. Tapi aku terpaksa, Di. Keadan memaksaku menjadi sosok ibu seperti itu. Karena lelaki itu, lelaki yang dengan setia melayangkan tangan dan kakinya untuk menyakiti tubuh hamilku.
Salahkah aku?
Maka, hari ini dihadapan hujan yang mengguyur deras, aku kembali menuliskan  permohonanku pada sosok itu, anakku, maaf.
Maaf untuk semua luka yang dengan sengaja ku torehkan padamu.
Maaf untuk semua noda hitam yang dengan sengaja kupilihkan untukmu
Maaf aku tak pernah mewarnai masa kecilmu.
Maaf....
Dan jika sosok itu mengijinkanku untuk boleh meminta, tolong berikan sedikit saja hatimu, untuk bisa mencintaiku, Ibumu.
Cintai aku, hanya itu permintaanku.
Bolehkan, Di, aku meminta begitu, bolehkan?