Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Romantic Eater: Lamaran

29 Maret 2015   18:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba tiba dia membalikkan badanku, meletakkan kedua tangannya disisi kepalaku,wajahnya condong kedepan. Aku terperangkap! Mau apa dia?

"Kita menikah" kalimat itu diucapkan dengan nada penekanan, membuatku termangu, "ya atau tidak, Jingga, Aku butuh jawabanmu" tegasnya

" Tidak" kugelengkan kepala kuat kuat.

"Dan Aku tidak perduli, seribu kali Kamu bilang tidak, Aku tidak perduli, lama kebersamaan kita Jingga, apakah itu tidak ada artinya untukmu, Aku beneran ingin menikah denganmu" suaranya tiba tiba lirih dan terdengar sedih, dan entah kenapa tiba tiba hatiku merasa hangat.

" Bim, please, jangan main main "kurasakan suaraku bergetar

" Siapa yang main main, dari dulu, Aku sudah bilang kalau Aku ingin menikah denganmu, Kamu ajah yang takut, ya kan?"

" Ehhhh, Aku enggak takut ...ya" kataku cepat

" Kamu takut !  takut! takut! padahal apa sih yang Kamu takutkan, perasaanmu?  Jingga dari dulu hatimu itu sudah jadi milikku, sadar atau pun tidak sadar, Kamu tau!" ujarnya, matanya berkilat marah, "jadi ya atau tidak ?" tanyanya

" Ti-Dak" tekanku

" Penakut!" desisnya.

" Apa ? No No No.... Aku bukan penakut dan bukan pengecut, 'Bim"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun