Mohon tunggu...
Tomy Bawulang
Tomy Bawulang Mohon Tunggu... Human Resources - Pembaca

Pendengar, Penyimak, , dan Perenung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berhasilkah Megahagho?

28 Mei 2022   14:01 Diperbarui: 30 Mei 2022   13:04 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Perbandingan Kinerja Sosial Ekonomi HRM dan JEG/Dokpri

Jika kita bandingkan data statistik tentang angka kemiskinan dengan periode pemerintahan sebelumnya yakni periode tahun 2011-2016 saat Hironimus Makagansa sebagai Bupati dan Jabes sendiri sebagai Wakil Bupati, tentu saja dalam hal pengentasan kemiskinan Jabes terbilang sedikit lebih berhasil dibanding predesornya Bupati Hironimus karena persentase penduduk miskin diawal Pemerintahan Hironimus yang berjumlah 11,69% di tahun 2011 justru meningkat menjadi 12,28% di akhir masa jabatan tahun 2016. Tentu saja kita juga harus mencatat bahwa keduanya mengalami kondisi dan tantangan yang berbeda. 

Hironimus menghadapi situasi krisis ekonomi nasional ditahun 2013 dan Jabes harus menghadapi tantangan combo, krisis Ekonomi tahun 2018 yang mengakibatkan peningkatan persentase penduduk miskin dari 11.80% di tahun 2017 menjadi 11.82; serta hantaman katastropi ekonomi global lewat Pandemi Covid 19 dalam dua tahun berturut turut tahun 2020 -2021.  

Terkait pengentasan kemiskinan, hal lain yang juga perlu menjadi bahan evaluasi adalah tingkat kesenjangan atau ketimpangan pendapatan dan pengeluaran penduduk yang diukur dengan Rasio Gini. Nilai Rasio Gini berkisar antara 0 hingga 1. Nilai Rasio Gini yang semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin tinggi. Rasio Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sedangkan, Rasio Gini bernilai 1 menunjukkan ketimpangan yang sempurna, atau satu orang memiliki segalanya sementara orang-orang lainnya tidak memiliki apa-apa. Dengan kata lain, Rasio Gini diupayakan agar mendekati 0 untuk menunjukkan adanya pemerataan distribusi pendapatan antar penduduk. Diawal Pemerintahan Megahagho, Rasio Gini berada pada angka 0.340 pada tahun 2017; sempat meningkat menjadi 0.370 ditahun 2018, menurun menjadi 0,340 ditahun 2019, berhasil turun lagi menjadi 0,320 ditahun 2020, namun kembali meningkat menjadi 0,340 di tahun 2021.  

Data ini menunjukan bahwa tingkat kesenjangan/ketimpangan selama masa pemerintahan Megahagho, meski terlihat fluktuatif namun diakhir periode pemerintahan nilai ini tidak berubah dibanding nilai Rasio Gini awal di tahun 2017. Namun jika di tarik mundur pada periode sebelumnya, nilao Rasio Gini di Tahun 2016 adalah sebesar 0.360. 

Artinya jika angka rasio gini tahun 2017 diperhitungkan sebagai hasil kinerja tahun pertama Megahagho maka angka terjadi penurunan Rasio Gini sebesar 0.02 ditahun 2021 dari angka 0.360 ditahun 2016.     

Indeks Pembangunan Manusia 

Indeks Pembagunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur kinerja pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Indeks yang di perkenalkan oleh United Nations Development Program (UNDP) ini menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. 

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yakni : 1) Dimensi kesehatan yakni umur panjang dan hidup sehat ; 2) Dimensi Pendidikan Pengetahuan; 3) Dimensi standard hidup layak. Secara riil ini merupakan agregat akumulatif dari beberapa indikator seperti angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata rata lama sekolah, serta pengeluaran perkapita.

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat penting bagi daerah karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintahan yang menyentuh aspek layanan sosial dasar yakni pendidikan dan kesehatan, IPM juga merupakan salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU) yang merupakan salah satu sumber utama dana pemerintah daerah.

Pemerintahan Megahagho mengawali kinerjanya dengan warisan angka IPM 68.52 di tahun 2016 dan berhasil meningkatkan menjadi 69.14 ditahun 2017 dan secara konsisten meningkat dan mencapai angka 71.07 di tahun 2021. Ini berarti total peningkatan IPM selama masa kerja Megahagho adalah sebesar 2.55 (BPS, 2022).

Angka peningkatan IPM ini dapat ditelusuri lebih dalam lewat peningkatan Indeks dimensional untuk IPM seperti angka harapan hidup yang di tahun 2016 berada pada angka 69.26 (tahun), menjadi 70.18 (tahun) di tahun 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun