Terakhir tapi tak kalah penting adalah soal rasa keadilan publik. Memaafkan para koruptor asal mereka mau mengembalikan asset negara yang dirampoknya itu sungguh sangat mengganggu rasa keadilan.
Dengan uang hasil jarahannya, para koruptor berkelimpahan menikmati asset negara yang sejatinya merupakan milik rakyat itu dengan cara tak halal dan tak legal. Dengan uang itu pula mereka mungkin sudah membangun bisnis baru, menyiapkan warisan untuk anak-cucunya tujuh turunan. Lalu negara datang dengan "bijak" :Â "Kalian dimaafkan, asal kembalikan uang negara."Â
Kampret !
Â
Esai-esai politik lainnya
https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/674eded8ed6415220b34b332/mengapa-airin-kalah-di-banten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H