Kedua, transisi yang damai dan tertib akan menjadi modal awal. Bukan saja bagi kelompok yang mendapatkan mandat rakyat sebagai pemenang, tetapi juga bagi kelompok yang kalah dalam kontestasi Pilpres.
Bagi pihak pemenang yang bakal menjalankan roda pemerintahan transisi damai dan tertib merupakan modal penting karena bisa dengan tenang mengawali perjalanan pemerintahannya dalam satu periode kedepan. Tanpa ketenangan atau kesejukan politik, janji-janji kampanye dan komitmen moral-politik tadi tidak mungkin bisa diwujudkan.
Sementara bagi pihak yang kalah kontestasi, dan kemudian (seharusnya) siap menjadi oposisi yang loyal sekaligus tetap kritis, transisi damai dan tertib memungkinkan mereka dapat menjalankan fungsi oposisionalnya dengan elegan dan berkeadaban. Dan ini tentu akan memberikan insentif politik dari publik dalam kerangka saling menjaga harmoni dan keutuhan berbangsa meski dalam posisi saling berhadapan.
Demokrasi memang membutuhkan level kearifan dan fatsoen setinggi itu. Pihak pemenang disilakan menjalankan mandat kuasanya dari rakyat sambil membuka ruang bagi sikap kritis dari berbagai elemen masyarakat. Di sisi seberang pihak yang kalah disilakan menjalankan fungsi oposisionalnya sebagai "watchdog" sambil tetap merawat kesetiaan tanpa batas kepada bangsa dan negara.
Ketiga transisi damai dan tertib akan menjadi modal bersama sebagai bangsa dalam konteks global atau forum internasional.Â
Modal itu adalah berupa kepercayaan politik sekaligus respek dari masyarakat internasional. Bahwa bangsa ini telah berhasil melakukan proses suksesi kepemimpinan sekaligus peralihan kekuasaan dengan melewati fase transisi tanpa gejolak dan kegaduhan.
Hanya di atas bangunan transisi pemerintahan atau kekuasaan yang berlangsung damai dan tertib itulah realisasi janji-janji kampanye dan komitmen moral-politik Prabowo-Gibran dapat diwujudkan.
Daftar Janji Prabowo-Gibran
Sekadar menyegarkan kembali, secara garis besar janji-janji politik Prabowo-Gibran dapat dibaca pada rumusan Visi dan Misi saat pasangan ini mendaftar di KPU. Berikut ini Visi dan Misinya.
Visi Prabowo-Gibran adalah "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045." Substansi Visi ini selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Yakni terwujudnya "Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan" tepat pada saat Indonesia berusia 100 tahun atau satu abad.
Dalam kerangka pikir RPJPN 2025-2045, Visi Prabowo-Gibran akan menjadi periode awal, yakni lima tahun pertama (kepemimpinan) yang sangat strategis dan menentukan dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.Â
Capaian di lima tahun pertama RPJPN 2025-2045 ini akan memengaruhi secara determinatif apakah Indonesia Emas 2045 itu dapat diwujudkan atau mangkrak di perjalanan, lalu harus kembali dirumuskan ulang.