Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Anies Gabung PDIP, Why Not?

15 Agustus 2024   17:30 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:41 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait ini, elit PKS Jakarta pernah mengemukakan bahwa Anies pernah diminta masuk menjadi anggota PKS namun ia menolak (Kompas.com, 12 Agustus 2024).

Padahal permintaan PKS ini dimaksudkan untuk membuka jalan koalisi dan memudahkan proses kandidasi. Dengan menjadi kader PKS, Anies bisa dipasangkan dengan Cawagub dari partai lain yang siap membangun kerjasama atau koalisi. Jadi PKS tidak perlu lagi "menghargamatikan" Sohibul Iman sebagai Cawagubnya.

Jalan pikiran yang demikian itu pernah juga saya uraikan dalam artikel ini : Anies, PKS dan PDIP, dari Jakarta Menuju Pilpres 2029? "...cepat atau lambat PKS akan meminta Anies untuk bergabung sebagai kader resmi PKS. Dengan cara demikian, PKS tetap menjadi leader koalisi dan memiliki kader sebagai bakal Capres paling potensial di Pilpres 2029."

Sayangnya, Anies ternyata menolak permintaan sebagaimana tadi diungkapkan oleh salah seorang fungsionaris PKS DKI Jakarta itu. Jangan-jangan karena penolakan ini pula yang kemudian menjadi (setidaknya salah satu) alasan mengapa akhirnya PKS siap-siap balik badan dan merapat ke kubu KIM Plus pengusung Ridwan Kamil.

Mengapa PDIP?

www.tribunnews.com
www.tribunnews.com

Mengapa Anies perlu masuk dan menjadi kader partai politik? Dengan menjadi kader partai politik tertentu, Anies memiliki sarana yang kongkret dalam kerangka politik elektoral.

Ini akan sangat berguna bukan hanya untuk kepentingan saat ini, yakni Pilgub Jakarta, melainkan juga untuk kepentingan elektoral jangka panjang (setidaknya 5 tahun) ke depan, yakni Pilpres 2029.

Dan jika Anies istiqomah dengan tekadnya untuk mewakafkan diri menjadi pemimpin bangsa kedepan, cepat atau lambat, ia memang harus masuk partai politik dan totalitas menjadi kadernya. Tidak hanya dengan mengandalkan dukungan dari basis massa fanatiknya dan akseptabilitas publik semata. Sekali lagi, kuasa dan peran partai politik sangat menentukan dalam perhelatan elektoral, lokal maupun nasional.    

Selain beguna bagi diri sendiri, bergabungnya Anies ke partai politik tertentu sudah barang pasti juga berguna bagi partai politiknya, baik untuk kepentingan jangka pendek maupun panjang. 

Anies dengan sendirinya akan menjadi asset politik elektoral bagi partainya. Jadi, ada simbiosis mutualisme secara politik antara Anies dengan partai yang dimasukinya.

Lalu partai mana yang saat ini paling tepat bagi Anies? Dengan beberapa alasan yang akan diulas berikut ini, hemat saya PDIP adalah partai yang paling tepat untuk dipilih Anies.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun