PDIP akan semakin sendirian. Padahal kepada PDIP lah sebagian masyarakat masih berharap bisa tampil elegan menjadi pengontrol yang kritis bagi pemerintahan saat ini dan kedepan.
Blunder yang ketiga, dampak polarisasi sebagaimana dimungkinkan terjadi tadi dengan sendirinya bakal merusak soliditas elemen-elemen pro demokrasi yang siap memainkan peran-peran oposisional (baik di lingkungan partai politik maupun masyarakat sipil di luar partai politik) bagi pemerintahan baru ke depan.
Dalam situasi elemen-elemen pro demokrasi dan kepemimpinan politik negara yang berintegritas kedepan terpecah tentu tidak menguntungkan bagi rakyat dan bangsa ini yang nampaknya bakal menghadapi banyak tantangan dan ujian berat dalam mengarungi lautan sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan.
Dalam konteks ini warga Jakarta yang mendambakan suasana damai-harmoni serta elemen-elemen masyarakat sipil yang mengharapkan tradisi berdemokrasi yang sehat dengan menghidupkan mekanisme kontrol politik yang kuat dan partisipasi publik yang bermakna dalam pemerintahan kedepan jelas membutuhkan sikap bijak PDIP. Dan ini bisa dimulai dari Jakarta.
Artikel terkait :Â Buku Melawan Lupa, Merekam Kejadian, dan Merawat Ingatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H