Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

PDIP, Ahok, dan Potensi Blunder di Pilkada Jakarta

18 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 19 Juli 2024   02:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PDIP akan semakin sendirian. Padahal kepada PDIP lah sebagian masyarakat masih berharap bisa tampil elegan menjadi pengontrol yang kritis bagi pemerintahan saat ini dan kedepan.

Blunder yang ketiga, dampak polarisasi sebagaimana dimungkinkan terjadi tadi dengan sendirinya bakal merusak soliditas elemen-elemen pro demokrasi yang siap memainkan peran-peran oposisional (baik di lingkungan partai politik maupun masyarakat sipil di luar partai politik) bagi pemerintahan baru ke depan.

Dalam situasi elemen-elemen pro demokrasi dan kepemimpinan politik negara yang berintegritas kedepan terpecah tentu tidak menguntungkan bagi rakyat dan bangsa ini yang nampaknya bakal menghadapi banyak tantangan dan ujian berat dalam mengarungi lautan sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara kedepan.

Dalam konteks ini warga Jakarta yang mendambakan suasana damai-harmoni serta elemen-elemen masyarakat sipil yang mengharapkan tradisi berdemokrasi yang sehat dengan menghidupkan mekanisme kontrol politik yang kuat dan partisipasi publik yang bermakna dalam pemerintahan kedepan jelas membutuhkan sikap bijak PDIP. Dan ini bisa dimulai dari Jakarta.

Artikel terkait : Buku Melawan Lupa, Merekam Kejadian, dan Merawat Ingatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun