Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan Talks (12): Perspektif Syar'i Merawat Mulut dan Menjaga Lisan

28 Maret 2024   22:05 Diperbarui: 28 Maret 2024   22:09 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara fiqhiyah perkataan kotor memang tidak membatalkan puasa. Tetapi dalam perspektif tingkatan ibadah puasa Imam Al Ghozaly, orang yang berpuasa hanya mengandalkan kemampuan menahan diri dari rasa haus, lapar dan syahwat biologis adalah puasa dengan tingkatan yang rendah. Ibadah puasanya tetap sah, tetapi pahala puasanya menjadi sia-sia.

Demikianlah. Dua dimensi memelihara kesehatan mulut. Secara biologis mulut dan seluruh struktur organik di dalamnya memang perlu sehat. Namun secara ruhaniyah, mulut dengan organ terpentingnya, yakni lidah atau lisan juga wajib dijaga dan dirawat. Dijaga dari syahwat berkata buruk, dirawat dari nafsu berucap kotor.  Wallahu'alam Bishowab.

Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65f024d6de948f12d3074d22/target-ibadah-puasa-level-dua-mungkinkah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun