Secara fiqhiyah perkataan kotor memang tidak membatalkan puasa. Tetapi dalam perspektif tingkatan ibadah puasa Imam Al Ghozaly, orang yang berpuasa hanya mengandalkan kemampuan menahan diri dari rasa haus, lapar dan syahwat biologis adalah puasa dengan tingkatan yang rendah. Ibadah puasanya tetap sah, tetapi pahala puasanya menjadi sia-sia.
Demikianlah. Dua dimensi memelihara kesehatan mulut. Secara biologis mulut dan seluruh struktur organik di dalamnya memang perlu sehat. Namun secara ruhaniyah, mulut dengan organ terpentingnya, yakni lidah atau lisan juga wajib dijaga dan dirawat. Dijaga dari syahwat berkata buruk, dirawat dari nafsu berucap kotor. Â Wallahu'alam Bishowab.
Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/65f024d6de948f12d3074d22/target-ibadah-puasa-level-dua-mungkinkah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H