Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Humor dan Satir Politik

25 Februari 2024   18:32 Diperbarui: 26 Februari 2024   16:00 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Krushchev akan melampaui Amerika. 

Istilah "Melampaui Amerika" adalah ungkapan yang paling disenangi Krushchev. Dalam  konteks ini maksudnya adalah Krushchev akan melarikan diri lebih jauh dari hanya ke Amerika.

Cuplikan itu adalah dialog imajiner warga Soviet, sebuah sindiran tentang kemustahilan  negaranya bisa menyamai apalagi melampaui kemajuan-kemajuan yang telah dicapai Amerika saat itu, bahkan jika Stalin hidup lagi dan kembali memimpin negeri beruang merah itu. Atau dialog imajiner lain berikut ini

* Tahukah Anda jenis pekerjaan yang tidak mengenal PHK?

* Memanjat tembok Kremlin, dan menunggu datangnya zaman komunisme

Ini adalah juga satir politik yang hidup di tengah rakyat Uni Soviet, yang diam-diam meragukan janji-janji Marxisme-Lenninisme tentang bakal datangnya masyarakat komune dimana semua orang memiliki kedudukan dan hak yang sama atas segala sumberdaya negara. Buruh terutama, dijanjikan akan sejahtera sekaligus memimpin komune yang tidak lain adalah negara komunis di zaman komunisme.

Di kemudian hari, keraguan atas ideologi Marxisme-Lenninisme itu antara lain menjadi faktor penyumbang bubarnya Uni Soviet di awal dekade 1990-an.

Konoha dan Wakanda

Dalam masyarakat Indonesia kini satir-satir politik juga marak di berbagai platform media sosial, terutama dalam satu dekade terakhir pasca reformasi. Munculnya penggunaan istilah "Konoha dan Wakanda" tidak terlepas dari situasi kepengapan atau ketertekanan sosial (terutama ekonomi, politik dan hukum) masyarakat akibat sejumlah kebijakan pemerintah dan perilaku rezim yang cenderung dianggap represif, setidaknya oleh sebagian kelompok masyarakat.

Memang tidak setiap narasi yang menggunakan istilah Konoha atau Wakanda sebagai pengganti imajiner "Indonesia" dikemas dalam bentuk humor, lelucon atau candaan. Tetapi tidak sedikit di media sosial narasi-narasi yang menyertakan Konoha dan Wakanda itu memantik kelucuan, mengundang senyum bahkan tawa.

Dari banyak narasi yang saya cermati di berbagai platform media sosia, istilah "Konoha dan Wakanda" bisa dikatakan memainkan tiga fungsi sekaligus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun