Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Semiotika dan Kontekstualitas Quotes Anies dalam Debat Pamungkas

7 Februari 2024   11:05 Diperbarui: 10 Februari 2024   13:08 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.mediaindonesia.com

Penggalan ayat ke-25 Surat Ali Imran itu dibacakan Anies setelah menggambarkan fenomena menderasnya arus keinginan dan semangat perubahan dalam masyarakat. Masyarakat ingin Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih adil. Dan ini sejalan dengan pesan Tuhan yang menghendaki kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih.

Jika dibaca relasi kontekstualitas antara penggalan ayat Al Quran dan fenomena yang digambarkannya, Anies ingin menyampaikan pesan, bahwa selama ini kekuasaan belum bisa menghadirkan keadilan dan membuat negeri ini dalam kondisi baik. Kekuasaan serupa ini harus disudahi.

Dan Anies yakin, sangatlah mudah bagi Tuhan untuk menyudahi kekuasaan serupa ini dengan mencabutnya dari siapapun yang dikehendaki-Nya, dan memberikan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya.

Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti

Menjelang akhir narasi penutupnya, Anies kemudian mengutip pepatah Jawa, "Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti". Bahwa segala hal angkara murka akan kalah oleh kebaikan.

Pepatah itu dikemukakan Anies masih dalam rangkaian penggambaran kekuasaan yang membiarkan ketimpangan dan ketidakadilan. Bahkan dirinya melihat ada kelompok yang menolak semangat perubahan, semangat menghadirkan keadilan. Mereka hidup dari ketimpangan, merasakan nikmatnya kekuasaan justru dari ketimpangan ini.

Terhadap fakta-fakta fenomenologis itu, Anies berjanji dan bertekad akan melawannya. Tetapi tidak dengan kebencian, tidak dengan ketidaksukaan. Melainkan dengan spirit "Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti". Bahwa segala hal angkara murka akan kalah oleh kebaikan.

Melalui ungkapan pepatah Jawa itu, Anies nampaknya juga sekaligus ingin menyampaikan "pesan tambahan", sebuah satire perihal kecenderungan kekuasaan yang selama ini lebih mengedepankan aura kebencian dan watak ketidaksukaan terhadap pihak-pihak yang berusaha kritis dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Wallahu'alam.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun