Dalam konteks ini, kalangan anak muda seakan diajari untuk menerima dan/atau mencontoh cara-cara instan dalam memperjuangkan target-target capaian di jalan kehidupan politik.Â
Padahal cara-cara instan, dalam bidang karir apapun pada umumnya ditempuh dengan mengabaikan berbagai rambu yang seharusnya dipatuhi. Misalnya peraturan perundangan, standar-standar manajemen, etika, ketentuan penjenjangan karir, dll.
Selain soal cara instan, demi posisi bakal Cawapres, Gibran seolah juga "dipaksa" para aktor untuk mengabaikan aspek adab politik.Â
Ia dengan tega meninggalkan PDIP, partai yang telah memberinya kesempatan maju dan terpilih menjadi Walikota Solo, justru pada saat partainya sedang sangat membutuhkan sosoknya sebagai kader.
Memang soal itu lebih merupakan urusan pribadi Gibran dengan PDIP. Tetapi apa yang dilakukan Gibran ini menjadi tontonan publik, diserap dan dikonsumsi oleh masyarakat khususnya kalangan generasi muda.Â
Dalam perspektif pendidikan politik ini jelas merupakan perilaku tak elok, nir-adab. Gibran "dipaksa" jadi kacang lupa kulit. Amnesia pada purwadaksi darimana ia mengawali karir politiknya.
Satu hal lagi adalah terkait cara Gibran memanjat tangga capaian karir politiknya. Sebagiamana publik tahu, Gibran sebetulnya adalah bidak catur kekuasaan yang dimanfaatkan oleh Prabowo dan Gerindra karena ia anak Presiden Jokowi.Â
Prabowo sadar betul bahwa Jokowi memiliki basis pemilih yang besar. Untuk memastikan besaran peluang memenangi Pilpres 2024 salah satu pilihan strategi yang diyakininya adalah dengan mengikat pemilih Jokowi melalui sosok Gibran.
Sialnya kesadaran dan ambisi Prabowo itu nampaknya justru menemukan titik sambung dengan kepentingan Jokowi sendiri, yakni melanggengkan kekuasaan atau setidaknya pengaruh determinan terhadap kekuasaan pasca dirinya pensiun nanti.Â
Sekaligus juga (akhirnya) dengan titik sambung ambisi Gibran yang kemudian tumbuh perlahan tapi pasti setelah masuk dalam radar survei, diorkestrasi para relawan, dimeriahkan media, dan dipacu lebih kencang lagi oleh putusan MK yang kontroversial itu.
Jadi, sempurnalah sudah peluang Gibran memanjat tangga bakal Cawapres karena posisinya sebagai anak Presiden.