Mohon tunggu...
Chrisman Saragih
Chrisman Saragih Mohon Tunggu... Administrasi - Anak dua, cucu satu

Lahir di Bandung. Besar di Semarang. Gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gas dan EBT Mengantar Kemandirian Energi Indonesia Hingga Tingkat Dunia

30 Desember 2015   19:28 Diperbarui: 4 April 2017   16:39 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT. Pertagas, anak usaha Pertamina, yang semula akan dilebur menjadi satu dengan PGN, sebaiknya tetap dipertahankan, tapi tugasnya hanya untuk menangani pembangunan pipa utama, sementara PGN yang membangun pipa untuk perumahan. Gas rumah tangga yang 3kg, 5kg dan lainnya serahkan saja ke PGN, sebab uangnya sedikit, urusannya rumit. Pertamina fokus saja ke bisnis skala besar dan international.

Pipanisasi:

Dengan berkembangnya explorasi Gas, maka dibangun banyak pipa seperti:

            1.1. Pipa Gresem (Gresik-Semarang) sepanjang 270 km [9]

            1.2. Pipa Arun-Belawan sepanjang 350 km. [10]

            1.3. Pipa gas dari proyek Mahakam hingga P. Jawa.

[caption caption="Gambar 5. Peta Trans-Asean Gas Pipeline Project"]

[/caption]

Pipa yang akan dibangun dari Blok Mahakam hingga P. Jawa harus dibangun dibawah air dan pasti tinggi biayanya, padahal di Blok Mahakam hanya tersisa 3.8 TCF (trillion cubic feet) atau tinggal 17,9 % lagi. [11]. Mengapa transportasi gas tidak menggunakan kapal?

BP Berau Ltd mengirimkan gas alam cair dari fasilitas LNG Tangguh di Papua ke PT PLN di Aceh dan Sumatera Utara dengan kapal. Mungkin pengangkutan dengan kapal akan lebih murah daripada membangun pipa gas.

Agar biaya pipanisasi bisa ditekan, Pertamina perlu mengusulkan kepada pemerintah agar membangun pembangkit tenaga listrik dan membuka kawasan industri disekitar lokasi eksplorasi gas, seperti di Arun (Aceh), di Mahakam (Kalimantan Timur) dan di Tangguh (Papua).

Ada yang aneh dalam tata usaha gas di Indonesia, ketika proyek listrik 35.000 MW diragukan akan berhasil, karena terbatasnya energi yang tersedia, terutama untuk memasok listrik di Papua,  BP Papua malah kesulitan menjual hasil produksi gas Train-3 karena tidak ada pembeli. [12]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun