“Saya tidak menyangka bahwa Alya adalah anak kandung Ibu, pantas saja racikan rasa makanan yang disajikan menyerupai makanan terenak yang pernah saya nikmati dahulu buatan tangan Ibu.” Ucap Reza
Aku pun tidak menyangka bahwa Reza dan Ibu telah saling mengenal sebelumnya, dan hidangan yang Reza nikmati puluhan tahun silam itu rupanya yang membuat tekadnya untuk membangun bisnis kuliner.
Reza menggenggam tangan Ibu “Saya dengar Ibu sedang sakit. Saya mohon Ibu tidak menolak permintaan saya untuk membawa Ibu ke pengobatan intensif” pinta Reza
“Tapi Nak..biaya pengobatannya itu sangat mahal” Ibu menolak sungkan
“Ibu tidak perlu memikirkan hal itu, jika perlu saya bersedia membawa Ibu untuk berobat hingga ke luar negeri sekalipun” Reza kian mendesak
“Nak..kamu baik sekali, Ibu tidak enak menyusahkanmu”
Reza menggeleng tersenyum “Sejak malam itu saya sudah menganggap Ibu sebagai orang tua sendiri. Kebaikan, ketulusan Ibu telah menyentuh hati saya dan membawa perubahan pada diri saya. Sekian lamanya saya mencari keberadaan Ibu, tapi tak pernah menampakan hasil. Saya sangat bersyukur akhirnya bisa dipertemukan kembali dengan Ibu.”
“Terima kasih banyak Nak..” Ibu Menangis lirih memeluk Reza
Aku semakin percaya kebaikan sekecil apapun itu akan sangat berarti bagi yang membutuhkan, jika tidak hari ini mungkin esok, lusa atau beberapa tahun ke depannya kebaikan itu akan dapat balasannya. Karena kebaikan itu menginspirasi yang lain untuk melakukan yang sama, memiliki kekuatan untuk membuat perubahan.
@siethi_nurjanah
Di ikut sertakan dalam Event Fisksi Kuliner - Fiksiana Community