Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelisik Kehidupan Purba di Situs Patiayam, Kudus Jawa Tengah (Bagian I)

23 November 2024   23:26 Diperbarui: 24 November 2024   11:07 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Gunung muria teripisah dengan pualu Jawa (KoleksiPribadi)

Singkat kata, rumah makan Noroyono ini sangat direkomendasikan. Bolehlah disebut harga kaki lima, dengan rasa bintang lima. Ini bukan endorse atau promosi. Tapi begitulah faktanya. Bagi seorang pengelana, tabu berbohong.... he he he. Ternyata, RM Noroyono ini memang cukup terkenal di kalangan masyarakat Purwodadi, Jawa Tengah. Saya saja yang ketinggalan berita.

Maka, setelah menyelesaikan ishoma di Rumah Makan Noroyono, tanpa membuang waktu, kembali kami menelusuri jalanan Purwodadi yang mulai padat. Maklum, Kota Purwodadi adalah titik pertemuan jalur utama antara Semarang - Bojonegoro dan Gemolong - Kudus. 

Gedung Museum Purbakala Patiayam (Koleksi Pribadi)
Gedung Museum Purbakala Patiayam (Koleksi Pribadi)

Dimulai dari Museum Purbakala Patiayam 

Setelah meninggalkan pusat kota, melintas di sebuah hutan Jati yang diselingi hutan bambu, akhirnya sampai juga di Kota Kudus. Karena acara kondangan masih esok hari, maka segera saya arahkan driver menuju ke Situs Patiayam. Letaknya tak jauh dari pusat kota Kudus. Hanya 21 menit. Dari kota susuri jalur Pantura. Setelah PT Prima Tobbaco, belok kiri masuk Jl. Situs Patiayam.

Tiba di halaman Museum Purbakala Patiayam, kendaraan kami parkir di tempat teduh. Bangunan kembar Museum Purbakala Patiayam nampak berdiri dengan anggun dan gagah. Ada empat pilar bundar dan tinggi di teras masing-masing gedung bercat putih ini.

Setelah mengisi buku tamu, kami bertiga dipersilakan petugas museum menuju ruang tengah. Perlahan saya amati tulisan maupun gambar yang terpajang di dalam museum. Saya foto beberapa informasi dan fosil-fosil purba yang ditemukan di Situs Patiayam. Tepat setelah pintu masuk. terpajang gading gajah purba yang ditemukan di Situs Patiayam. Juga beberapa tulang vertebrata yang oleh masyarakat sekitar disebut Balung Buto. Karena mirip tulang raksasa.

Gading Gajah Purba dan tulang berukuran besar yang ditemukan di Situs Patiayam. (Sumber: Koleksi Pribadi)               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Gading Gajah Purba dan tulang berukuran besar yang ditemukan di Situs Patiayam. (Sumber: Koleksi Pribadi) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});

Kepala Banteng Purba yang ditemukan di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)
Kepala Banteng Purba yang ditemukan di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun