Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengintip Candi Gunung Kawi, Candi Terunik di Seantero Bali

19 Desember 2020   12:29 Diperbarui: 19 Desember 2020   16:09 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belahan batu sebagai pintu gerbang ke kompleks Candi Gunung Kawi| Dokumentasi pribadi

Saya sempat bergidik mendengarnya. Mengingat kaki kiri saya masih sakit akibat terjungkal saat main badminton beberapa bulan lalu. Sembari berdoa, saya perlahan menuruni tangga batu/semen yang lebarnya tak lebih dari 1,5 meter. Menuju lembah. Diikuti Pak Yon, Pak Said, Pak Gun, Pak Budi dan Pak Ali. 

Tangga dibuat berkelak kelok. Di bagian yang curam dibuatkan pegangan dari pipa besi. Di tempat yang tanahnya datar, di kanan kiri jalan dibangun warung kecil dan toko souvenir khas Bali. Setelahnya, terhampar sawah berteras yang sebagian sudah panen. Lainnya, padinya mulai menguning.

Di ujung tangga terbawah mendekati sungai saya jumpai hal unik. Dulu, sepertinya untuk mencapai bibir sungai, terhalang batu cadas yang besar. Maka, tangan-tangan perkasa pun dikerahkan untuk mengepras batu tersebut sehingga terbelah membentuk celah besar.

Dari celah itulah saya dan rombongan memasuki sebuah pelataran sempit di pinggir Sungai Pakerisan, lokasi Candi Gunung Kawi berada 

Batu cadas yang dikepras untuk jelan turun ke lokasi candi| Dokumentasi pribadi
Batu cadas yang dikepras untuk jelan turun ke lokasi candi| Dokumentasi pribadi

Belahan batu sebagai pintu gerbang ke kompleks Candi Gunung Kawi| Dokumentasi pribadi
Belahan batu sebagai pintu gerbang ke kompleks Candi Gunung Kawi| Dokumentasi pribadi

Candi Tebing 

Melewati ujung tangga saya berbelok ke kiri, mengikuti papan petunjuk. Saya membayangkan akan menemukan candi seperti yang sering saya jumpai di Jawa. Eh... ternyata ini beda sama sekali. 

Di depan saya tidak ada candi gaya Jawa Timuran, gaya Jawa Tengahan ataupun prototipe candi punden berundak. Ternyata, Bali punya gaya candi tersendiri.

Candi Tebing Sisi Barat (Prasadha Ukir)| Dokumentasi pribadi
Candi Tebing Sisi Barat (Prasadha Ukir)| Dokumentasi pribadi

Pahatan tebing membentuk Kaki, Tubuh dan Atap Candi| Dokumentasi pribadi
Pahatan tebing membentuk Kaki, Tubuh dan Atap Candi| Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun