Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seminar Virtual Nasional Pusaka 2020, Menghadirkan Konsultasi bersama Psikolog

11 Desember 2020   14:39 Diperbarui: 11 Desember 2020   14:45 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain acara seminar virtual, di sore harinya ada pula sesi konsultasi bersama Psikolog yang membahas tentang bagaimana cara sehat dalam bergaul.

 

Sumber: Dok.Pusaka
Sumber: Dok.Pusaka

Kegiatan Konsultasi Bersama Psikolog ini, dimulai tepat pukul 16.00 melalui aplikasi Zoom oleh Co Host Shara dari Puspeka. 

"Izin bertanya Kak. Saya ada masalah dengan teman Kak. Mereka bilang kalau saya pelit memberi jawaban ketika belajar daring. Nah Kak, itukan merupakan salah satu perubahan ketika pandemi ini. Saya tidak langsung memberi jawaban, tetapi lebih memberi pemahaman. Namun karena pembelajaran virtual, mereka kurang mengerti. Jadi bagaimana mengatasi teman seperti ini Kak? tanya Yohannes Pua.

 Itu salah satu pertanyaan yang diajukan seorang pelajar SMA kepada Marrisa Meditania, Psikolog dari PT. Power Growth saat sesi tanya jawab webinar "Konsultasi Cara bergaul yang Sehat" yang digelar Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud, Kamis 10 Desember 2020, pukul 16.00 -17.30 WIB. 

Paling tidak ada dua poin penting dari rentetan pernyataan dan pertanyaan di atas. Pertama, munculnya fenomena toxic friendship, meskipun dalam kondisi pandemi. 

Kedua, seakan mewakili keluhan pelajar di seluruh negeri bahwa pembelajaran daring begitu menyulitkan peserta didik untuk mencerna dan memahami materi pelajaran dengan baik! 

Toxic Friendship 

Toxic Friendship adalah hubungan pertemanan yang merugikan salah satu pihak. Otomatis, ada pihak yang diuntungkan dan pihak lain yang dirugikan. 

Kondisi ini tentu sangat menyebalkan. Tak disangka, toxic friendship tidak hanya ada dalam situasi normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun