Selain acara seminar virtual, di sore harinya ada pula sesi konsultasi bersama Psikolog yang membahas tentang bagaimana cara sehat dalam bergaul.
Â
Kegiatan Konsultasi Bersama Psikolog ini, dimulai tepat pukul 16.00 melalui aplikasi Zoom oleh Co Host Shara dari Puspeka.Â
"Izin bertanya Kak. Saya ada masalah dengan teman Kak. Mereka bilang kalau saya pelit memberi jawaban ketika belajar daring. Nah Kak, itukan merupakan salah satu perubahan ketika pandemi ini. Saya tidak langsung memberi jawaban, tetapi lebih memberi pemahaman. Namun karena pembelajaran virtual, mereka kurang mengerti. Jadi bagaimana mengatasi teman seperti ini Kak? tanya Yohannes Pua.
 Itu salah satu pertanyaan yang diajukan seorang pelajar SMA kepada Marrisa Meditania, Psikolog dari PT. Power Growth saat sesi tanya jawab webinar "Konsultasi Cara bergaul yang Sehat" yang digelar Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud, Kamis 10 Desember 2020, pukul 16.00 -17.30 WIB.Â
Paling tidak ada dua poin penting dari rentetan pernyataan dan pertanyaan di atas. Pertama, munculnya fenomena toxic friendship, meskipun dalam kondisi pandemi.Â
Kedua, seakan mewakili keluhan pelajar di seluruh negeri bahwa pembelajaran daring begitu menyulitkan peserta didik untuk mencerna dan memahami materi pelajaran dengan baik!Â
Toxic FriendshipÂ
Toxic Friendship adalah hubungan pertemanan yang merugikan salah satu pihak. Otomatis, ada pihak yang diuntungkan dan pihak lain yang dirugikan.Â
Kondisi ini tentu sangat menyebalkan. Tak disangka, toxic friendship tidak hanya ada dalam situasi normal.Â