Benar ternyata, nuansa Afrikanya yang gersang, kering, berpohon jarang mulai nampak. Tiba di sebuah belokan ada rest area. Ada bangunan-bangunan berderet. Mungkin semacam homestay. Saya keliling sebentar, tapi kesulitan mencari toilet. Akhirnya, saya kembali ke mobil dan ambil satu biji Buah Naga seukuran 2 kiloan. Saya lemparkan ke sekelompok monyet yang sedari tadi memandangi sejak kami datang. Dengan gesit, monyet yang paling besar menangkapnya. Tentu saja tidak dibagi rata. Tapi dibawa lari dengan cepat ke sebuah bukit kecil. Dasar monyet!
Di tengah terik mentari, saya melihat sekeliling area Savanah Bekol yang lumayan luas. Di beberapa titik ada semacam kubangan-kubangan dan tempat memberi makan hewan. Kata petugas, kalau musim kering begini, hewan-hewan liar akan keluar dari hutan untuk mencari makanan dan air ke savanah.Â
Sayangnya, kami datang saat sedang terik-teriknya mentari sehingga tak seekorpun dari Banteng,Kerbau Liar, Kijang, Rusa, Kancil atau Merak yang mendekat. Saran petugas, kalau datang ke Bekol, sebaiknya pagi buta. Selain sunrisejuga dapat momen ketemu binatang liar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H