Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bacaan Alquran Prabowo Menentukan Langkah Politik Agama

2 Januari 2019   12:04 Diperbarui: 2 Januari 2019   12:08 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat kaum Bani Israel yang beragama Yahudi. Mereka yakin dan percaya, kelak yang akan menjadi Nabi terakhir itu dari bani Israel. Setelah ditunggu hingga ratusan tahun. Ternyata, Allah SWT menentukan lain. Allah SWT menghendaki Nabi terakhir yang bernama Muhammad atau Ahmad dari bangsa Arab, suku Qurais.

Sudah terlanjur bahagia, sudah terlanjur yakin. Ternyata tidak sesuai dengan harapan. Akhirnya, Bani Israik benar-benar membenci Muhammad SAW. Bani Israel hingga kini hanya mengakui Nabi-nabi dari Bani Israel, sementara Nabi Muhammad SAW tidak di anggab sebagai Nabi SAW. Bahkan, kebencian orang-orang Israel tidak berhenti kepada Nabi Muhammad, tetapi kepada umat islam yang merupakan pengikut setia Rasulullah SAW.

Para pendukung Prabowo yang sudah kadung cinta mati terhadap Capres nya. Ternyata, Allah SWT menentukan Jokowi sebagai presidennya. Semua pendukung pasti kecewa, dan kadang gelap mata, sehingga kadang melakukan apa saja. Mereka tidak akan menerima takdir Tuhan  yang berkuasa atas segalanya. Maka, apa-pun yang dilakukan oleh Joko Widodo pasti salah. Karena nalaranya sudah rusak. Begitu juga sebaliknya.

Maka, politik adalah politik. Menang itu biasa, dan kalah itu sudah biasa dalam proses demokrasi. Memang kalah itu sangat menyakitkan. Tetapi, jika masuk dalam dunia politik, harus mau menang atau kalah. Ketika mencalonkan diri sebagai Pilpres, hanya dua pilihan, menjadi presiden atau kalah. Tetapi tidak boleh marah. Gus Dur telah mencontohkan, ketika beliau dijatuhkan beliau tidak masalah. Maju lagi, tidak terpilih, juga tidak masalah.

Sebagai warga Negara Indonesia, yang paling penting itu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, kesatuan dan keutuhan RI tetap harus dijaga bersama-sama. Karena RI itu merupakan rumah yang teduh bagi rakyat Indonesia untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Nikmat paling tinggi yang Allah SWT berikan kepada Indonesia adalah  kondisi aman dari berbagai ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun