Kemudian Rabiah Al-Adawiyah menjawab dengan singkat atas pertanyan yang tidak bisa dijawab dengan pasti. Rabiah-pun berkata "Bagi orang yang sedang sedih dan risau karena memikirkan empat pertanyaan di atas, bagaimana mungkin masih sempat memikirkan hidup berumah tangga". Jawaban yang mematikan kaum pria yang ingin meminangnya.
Saat itu Rabiah al-Adawiyah sedang kasmaran dan gandrung dengan Allah SWT. Dia tidak ingin rasa cinta (mahabbah) itu hilang darinya karena di hatinya ada seorang pria (suami). Ungkapan Rabiah Al-Adawiyah seputar gandrungnya dirinya kepada Allah SWT, diceritakan kitab-kitab klasik seperti; Al-Bujairemi. Untaikan indah Rabiah Al-Adawiyah ketika sudah munajat (berbisik mesra) kepada Allah SWT.
"Wahai Tuhanku, jika pengabdianku kepada-Mu hanya karena takut siksa neraka, maka bakarlah aku didalam api neraka!
Jika pengabdianku kepadamu hanya mengharap surga, maka jauhkanlah aku dari surga-Mu!
Aku mengabdi kepada-Mu, semata-mata karena ketundukanku kepada-Mu, dan aku tidak memperdulikan, apakah engkau memasukkan diriku kedalam surga atau neraka"
Nah, sekarang bagaimana cinta menurut imam Al-Ghozali? cinta itu sebuah perasaan hati yang condong pada sesuatu yang menyengangkan (lezat). Semakin kuat kecenderungan dan rasa cinta, maka dinamakan "Isqon". Seseorang yang sedang gandrung (kasmaran), dia akan selalu ingin menyertainya dan mengorbankan semua apa yang dimilikinya kepada yang dicintainya.
 Siapa-pun dia, baik wanita maupun pria, baik remaja maupun sudah lansia sudah pasti memiliki rasa cinta. Cinta itu merupakan anugerah yang paling indah dari yang maha cinta.Â
Ketika cinta kepada Allah SWT, semua akan menjadi indah, dia tidak pernah mengeluh, kaluapun di diberikan hidup tidak nyaman (susah dan penuh dengan ujian), dia tetap tersenyum karena itu bagian dari bentuk cinta Allah SWT kepada dirinya.
Ketika sedang demam cinta, semua terlihat indah seperti orang yang dicintainya. Orang yang sedang dilanda cinta, hidupnya akan berubah tidak seperti biasanya. Jika dulu pelit tiba-tiba berubah menjadi dermawan.Â
Tadinya penakut menjadi pemberani. Â Semula lemah mendadak kuat dan bersemangat. Yang tua merasa menjadi muda. Orang yang sedang dimabuk cinta, akan betah berlama-lama dengan orang yang dicintainya.
Ratu Sufi Rabiah Al-Adawiyah mengajarkan hakekat cinta kepada Allah SWT, yaitu  mengosongkan hati dari segala-galanya, kecuali Allah SWT, serta menyerahkan seluruh diri kepada-Nya, begitulah mahabbah Rabiah Al-Adawiyah kepada Allah SWT mampu mengalahkan segalannya.