Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Full Days School dan Pernyataan Bidah Yunahar Ilyas

21 Juni 2017   12:54 Diperbarui: 21 Juni 2017   13:04 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyikapi Yunahar Ilyas

Tersebar informasi seputar pernyataan Yunahar Ilyas yang bikin gaduh, bahwa Madrasah Diniyah itu seperti kurus. Dalam detiknews, Yunahar Ilyas dawuh "sebenarnya statusnya, mohon maaf, madrasah diniyah sore itu hanya kursus saja, nanti kursus bahasa inggris, matematika, dan lainnya yang di mulai jam 14.00 juga menolak gara-gara mendikbud. Ini namanya enggak fair, enggak ilmiyah penolakannya". Dawuhnya Yunahar Ilyas itu terlalu berkemajuan, sehingga tidak ilmiyah, masa madrasah diniyah disamakan dengan kursus bahasa Inggris.

Mendukung kadernya itu wajar sesama Muhammadiyah itu wajar dan biasa dalam, tetapi  ples deh jangan mengatakan "pendidikan madrasah diniyah" itu seperti kursusan bahasa inggris. Disamping tidak ilmiyah, juga tidak pantas, kok seorang ulama kayak ngak ngerti bedanya kurusan bahasa Inggris dan madrasah diniyah. Yang benar aja, pak..masa seorang lulusan Arab Saudi yang ngerti bahasa Arab, menyamakan pendidkan agaama dan kursusan bahasa Inggis. Hormatilah, orang-orang yang belajar agama melalui sekolah Diniyah.

Umat islam Nusantara, banyak sekali bisa ngaji Al-Quran dengan baik dan benar, karena sekolah di Madrasah Diniyah, bisa membaca Arab gundul, bisa bersuci (thaharah), mengerti halal haram, mengerti tata cara sholat, belajar tentang budi pekerti dan ahlak. Masih banyak materi yang diperoleh dari madrasah Diniyah.

 Jika memang benar, Yunahar Ilyas mengatakan di atas, berarti telah menyakiti jutaan umat islam yang sedang belajar agama, baik yang dipesantren, maupun yang di pedesaan. Bisa jadi, Yunahar Ilyas tidak pernah belajat di Madrasah Diniyah, sehingga tidak memiliki ahlak, bagaimana menghargai santri santri yang sedang belajar di Madrasah Diniyah.

Beda pendapat itu boleh kok dan wajar saja, sepanjang tidak melecehkan. Pernyataan ini dikhawatirkan menistakan pendidikan agama. Wong belajar agama itu hukumnya wajib. Jangalah bikin pernyataan bidah (mengada-ngada) seputar madrasah diniyah, yang bisa membuat gaduh dunia pendikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun