Besoknya ia kembali bercerita, bahwa "musuh-musuhnya" telah banyak yang berubah menjadi baik. Konon, karena ia sekarang berani melawan. Kurasa itu karena ia lebih percaya diri, yang membuat anak-anak lain sungkan untuk terus merundungnya.
Aku tidak memberi pesan yang sama ya, dengan yang diajarkan kakak pertamaku. Hanya kubiarkan anak-anak mengambil hikmah dari pengalaman hidup mereka dan suka duka masa kecilku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!