Halo dunia, tau gak dia jawab apa?
“Namanya minjem, ya harus sabar!”
Sumpah! Ekspresinya saat menyampaikan itu masih tersimpan di kepalaku sampai sekarang. Dan sampai sekarang pun kakakku tidak tau adiknya diperlakukan begitu. Aku malu. Tapi bukan untukku. Aku malu, orang-orang yang mengaku mengusung syariah, bisa sesadis itu.
Sayangnya, meski aku gak cerita, pengalaman buruk itu jadi pelajaran sepanjang hayat bagi kakakku. Sampai saat ini, kalau kusarankan ia mengalihkan pinjaman bahkan sekadar tabungan ke bank syariah, dia akan jawab, "Yang Islam Islam tu bertele-tele. Ingat be kasus motor kau dulu!" padahal nggak semua lembaga keuangan Islam begitu, kan?
Selang sehari dari ucapan dan ekspresi ketus yang kuterima, aku mendatangi showroom motor yang langsung terhubung ke pembiayaan konvensional. Pilih motor, telepon kakakku. Dan hari itu juga aku pulang dengan motor baru!
Nanti kalau di akhirat Allah tanya kenapa aku beli motor riba, kutuntut orang-orang di BMT itu!
Baca juga: Review Warung Umat, Platform Jualan yang Bikin Kesel Umat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI