Tora masih bergeming. Sepasang lansia itu tertatih menjauh. Sebuah mobil menunggu mereka di pinggir jalan, bagian luar taman.
Tora memandangi langit yang perlahan kelabu. Kali ini upayanya tak berhasil. Air matanya tetap jatuh, membentuk parit di pipi. Ia biarkan dirinya sesenggukan. Â
Teruslah bercerita, Tora. Aku suka mendengarnya. Tapi Tora tak bisa mendengar ucapan sebuah bangku taman.
"Aku ingin tau, di antara teman-teman Ibu, yang mana ayahku?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!