Tak terasa hari menjelang terang, kami berjalan kaki sedikit menanjak menuju rumah. lagi-lagi aroma tak enak menyengat menyerang hidung. Anak-anak tak bisa lari-lari, karena mereka butuh oksigen untuk bernapas, sementara udara sudah tercemar aroma yang sungguh tak menyenangkan.
Jangankan berlari, ngobrol pun dihentikan lagi. Kami sibuk menyelamatkan hidung masing-masing.
Tiba di rumah, anak-anak tetap ceria. Tapi ketika kutawarkan jalan-jalan pagi lagi, mereka menolak. "Malas, Mi, ah. Mano ado udara segar, malah bau buntang!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H