Jadi ketika dia mengobral obrolan dengan terang benderang, ia mengira tengah melaporkan hasil tes di hadapan dua orang bos.
Sepulangnya psikolog, seorang pendiri yayasan yang lain masuk ke ruanganku.
"Eh Tari tau dak, ternyata IQ Kakak yang paling tinggi di sini. Yang lain rata-rata semua!" bosku yang kedua itu tersenyum bangga.
Aku ngakak dalam hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!