Jadi ketika dia mengobral obrolan dengan terang benderang, ia mengira tengah melaporkan hasil tes di hadapan dua orang bos.
Sepulangnya psikolog, seorang pendiri yayasan yang lain masuk ke ruanganku.
"Eh Tari tau dak, ternyata IQ Kakak yang paling tinggi di sini. Yang lain rata-rata semua!" bosku yang kedua itu tersenyum bangga.
Aku ngakak dalam hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!