Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerita tentang Hujan] Perempuan yang Pergi bersama Hujan

15 Februari 2020   19:51 Diperbarui: 19 Februari 2020   19:25 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"O, boleh boleh!" jawabku refleks.

Oh, sedang bokek! Tak apa. Aku juga sering kehabisan uang, harus bisa memaklumi.

Maman mengelap meja di depan perempuan itu. Kali ini agak meleset. Mungkin karena hujan sudah hilang timbul sejak kemarin, yang keluar malam ini jauh lebih sedikit dari biasanya.

Kulihat perempuan itu membekap diri, ia kedinginan. Aku ingat istriku di rumah, bagaimana kalau dia yang mengalami hal seperti ini? Kehujanan dan kedinginan di luar.

Kuangsurkan segelas teh hangat di depan perempuan itu. "Gratis, Mbak. Biar gak kedinginan," kataku.

Perempuan itu tersenyum berterima kasih.

Sebuah mobil perlahan menepi di depan warung. Sampai mesin mati sepenuhnya, satu per satu isi mobil itu keluar, berlari-lari kecil memasuki warung.

"Ayam tiga, lele tiga, Mas! Pakai cah kangkung."

Aku sigap memenuhi pesanan. Begitu pula dengan Maman.

Perempuan itu mengeluarkan ponselnya yang berdering.

Hujan makin deras, tapi anginnya lebih teratur. Nyaman, membuat ngantuk. Satu keluarga yang pesanannya telah kupenuhi menikmati hidangan sambil ngobrol santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun