"O, boleh boleh!" jawabku refleks.
Oh, sedang bokek! Tak apa. Aku juga sering kehabisan uang, harus bisa memaklumi.
Maman mengelap meja di depan perempuan itu. Kali ini agak meleset. Mungkin karena hujan sudah hilang timbul sejak kemarin, yang keluar malam ini jauh lebih sedikit dari biasanya.
Kulihat perempuan itu membekap diri, ia kedinginan. Aku ingat istriku di rumah, bagaimana kalau dia yang mengalami hal seperti ini? Kehujanan dan kedinginan di luar.
Kuangsurkan segelas teh hangat di depan perempuan itu. "Gratis, Mbak. Biar gak kedinginan," kataku.
Perempuan itu tersenyum berterima kasih.
Sebuah mobil perlahan menepi di depan warung. Sampai mesin mati sepenuhnya, satu per satu isi mobil itu keluar, berlari-lari kecil memasuki warung.
"Ayam tiga, lele tiga, Mas! Pakai cah kangkung."
Aku sigap memenuhi pesanan. Begitu pula dengan Maman.
Perempuan itu mengeluarkan ponselnya yang berdering.
Hujan makin deras, tapi anginnya lebih teratur. Nyaman, membuat ngantuk. Satu keluarga yang pesanannya telah kupenuhi menikmati hidangan sambil ngobrol santai.