Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kambing Jantan Ibumu

6 November 2019   19:36 Diperbarui: 17 November 2019   11:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu ia datang dengan ekspresi yang berbeda---kau mulai hapal ekspresi kambing sejak kalian sering bertemu. Ia menempelkan tubuhnya padamu, lalu berbisik di telingamu. Kau tertawa, karena geli. Bukan karena mendengar ide darinya. Ia mengulangi kembali, untuk memastikan bahwa tawamu adalah tanda persetujuan.

"Aku punya gadis yang layak untukmu," bisiknya.

"Siapa?" kau bertanya. Penasaran, bagaimana pula seekor kambing tahu perkara jodoh menjodohkan.

"Anak Pak Ali. Ia cantik dan baik."

Refleks kau menggeleng. "Dia anak orang kaya, tak akan mau padaku yang terlampau miskin ini," keluhmu.

"Makanya, kau perkosa saja. Ajak kemari, lalu kau minumkan obat tidur."

Matamu mendelik. Kau tampar moncong kambing itu.

"Bapaknya orang terpandang. Dia pasti akan menutupi aib anaknya, dan langsung menikahkan kalian. Kalau kau bisa menaklukkan hati anaknya, apa pun yang ..."

Tamparan kedua mendarat sebelum kambing itu selesai dengan rencana briliannya.

Kau benar-benar murka!

Tapi justru sejak itu ia tak mau pulang kecuali kau usir. Dan sejak itu cerita yang sering ia ulang-ulang memudar dari kepalamu. Kau tak percaya lagi padanya. Kau merasa disesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun