Mohon tunggu...
syarifudin M
syarifudin M Mohon Tunggu... -

saya SYARIFUDIN lahir 03 maret 1995 di SUMSEL (sumatra selatan) lulusan dari SD N3 SUMBER REJO megang sakti, SMP N SUMBER REJO, MA DARUL ISHLAH (AL-AZHAAR) LUBUKLINGGAU (SUMSEL) and UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Isu Audit Terkini

26 Mei 2015   18:57 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 4143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Metodologi yang dapat diandalkan dan berkelanjutan

Joseph Wells, pendiri dan ketua ACFE, menyatakannya dengan baik ketika dia menulis:

Tapi hal ini [kecurangan yang tak terdeteksi dimana firma akuntansi membayar jumlah yang signifikan untuk menyelesaikan tuntutan] tidak menggambarkan keseluruhan cerita. Para Auditor Publik Bersertifikat (CPA) mendeteksi banyak kecurangan laporan keuangan, penggelapan dan pelanggaran pajak sebelum kecurangan itu menjadi masalah yang serius (“Oleh karena itu mengapa disebut Skema Piramida,” Jurnal Akuntansi, Oktober 2000).

Karena sifat dari kecurangan; sifat dasar manusia dan pola pengasuhan; ketidaktulusan manusia; peningkatan volume, kecepatan, dan kompleksitas transaksi bisnis dan investasi; kemajuan teknologi baru; dan kebutuhan akan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, relevan, dan tepat waktu, maka audit berdasarkan GAAS yang dilakukan dengan baik merupakan produk terbaik yang tersedia atau yang terpikirkan, meskipun pada beberapa kasus dapat memicu auditor mengeluarkan opini yang keliru pada laporan keuangan yang diaudit.

Ketika audit berdasarkan GAAS gagal dalam mengungkapkan kesalahan material atau kecurangan dalam laporan keuangan, kinerja auditor dan implementasi GAAS selama proses pemeriksaan harus dievaluasi sebelum tuduhan dijatuhkan. Audit berdasarkan GAAS memang tidak sempurna; namun, jika dilakukan dengan baik, itu mengurangi risiko auditor mengeluarkan opini yang salah menjadi sangat kecil. Lebih jauh, auditor bukan merupakan penjamin laporan keuangan perusahaan atau model bisnis ketika telah dilakukan audit berdasarkan GAAS dengan baik.

Kalangan profesi mempunyai metodologi yang dapat diandalkan dan berkelanjutan untuk menyikapi permasalahan auditing dan membuat perubahan yang beralasan. Pada tahun 1931, George May menulis bahwa “akuntan berjiwa besar yang mengambil profesi ini memegang tanggung jawab etika yang tinggi … tidak ada praktisi yang memegang tanggung jawab etika yang lebih besar dibandingkan tanggung jawab kepada orang-orang yang tidak secara langsung menjadi kliennya … yaitu melaksanakan akuntansi sebagai kekuatan social.” Terlepas dari apa yang telah terjadi sejak saat itu, semangat yang sama masih hidup saat ini di dalam Kode Etik Profesional AICPA, khususnya dalam Pasal III, “Kepentingan Umum.”

Standar profesi telah meningkat secara signifikan sejak George May dan Robert Montgomery mempraktekkan auditing. Sistem yang berlaku yang secara terus-menerus menyadari ketika perubahan dibutuhkan, hal itu akan dicapai. Dua tokoh besar profesi ini akan bangga kalau mengetahui seberapa yang telah kita capai dalam meningkatkan kualitas serta keampuhan standar saat ini. Tapi tidak satupun dari mereka yang menganggap bahwa audit dapat mendeteksi semua kecurangan dengan sempurna, tanpa memandang seberapa rumit skema kecurangannya; mereka menyadari bahwa ada keterbatasan yang melekat pada audit.

EXHIBIT 1

Dua Kasus Awal yang Menghasilkan Perubahan dalam Standar Pemeriksaan

Perusahaan
Perubahan dalam Prosedur Pemeriksaan

Kreuger & Toll
Membantu dalam pembuatan dukungan pada Undang-Undang Perdagangan Sekuritas 1933 dan 1934 dan, hasilnya, ketentuan tentang semua perusahaan terbuka harus diaudit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun