Mohon tunggu...
syarifudin M
syarifudin M Mohon Tunggu... -

saya SYARIFUDIN lahir 03 maret 1995 di SUMSEL (sumatra selatan) lulusan dari SD N3 SUMBER REJO megang sakti, SMP N SUMBER REJO, MA DARUL ISHLAH (AL-AZHAAR) LUBUKLINGGAU (SUMSEL) and UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Money

Permasalahan Isu Audit Terkini

26 Mei 2015   18:57 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 4143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kecurangan akan tetap ada, terlepas dari segala bentuk perlindungan ekonomis yang aman, karena keserakahan seringkali menjadi bagian dari pengasuhan manusia, dan ketidaktulusan manusia tidak mengenal batas. Untuk menyatakan bahwa seseorang dapat mengaudit secara ekonomis demi mendapatkan segala bentuk kecurangan material atau signifikan, adalah tidak mungkin; sebaliknya, prosedur pemeriksaan dapat ditingkatkan secara terus-menerus apabila kekurangan ditemukan –itulah yang telah dan akan terus dilakukan kalangan profesi. Kecurangan tidak akan pernah dimusnahkan atau dapat terus dideteksi dengan melakukan audit berdasarkan GAAS, tetapi tingkat terjadinya dapat dikurangi.

Siapa yang bertanggung jawab dalam Kecurangan?

Jawabannya sederhana: individu atau kumpulan individu yang melakukan kecurangan tentu bertanggung jawab dalam hal ini. Tetapi jawaban itu belum lengkap. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang pernah bertanya tentang tanggung jawab auditor dalam banyak skema Ponzi yang terungkap ketika ekonomi yang terpuruk menguras likuiditas dari pasar. Skema Ponzi berbeda dari kecurangan lain karena biasanya terpusat pada satu individu yang mengklaim bahwa dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain (misalnya, metodologi atau sistem). Karakteristik ini kembali ke asal-muasal namanya, Charles Ponzi. Bayangkan investor individu dalam skema Ponzi. Apakah mereka semua tidak dapat disalahkan atas kerugian mereka? Apakah mereka bertanggung jawab terhadap keputusan yang mereka buat? Tidak semua dari mereka merupakan “janda dan anak yatim” –seringkali, mereka cukup berpendidikan atau mengikuti contoh dan nasehat orang-orang yang seharusnya menguasai bidang keuangan. Bayangkan institusi dan lembaga yang berinvestasi dengan Madoff: Apakah mereka tidak melihat tingginya tingkat pengembalian, tanpa dipengaruhi kondisi pasar? Apakah keserakahan yang memotivasi mereka? Skema Ponzi terjadi karena keserakahan dan keawaman investor yang memberikan uang mereka kepada penipu. Seberapa banyak penelitian yang mereka lakukan sebelum menanamkan modal? Mereka turut bertanggung jawab terkait kerugian mereka.

Terkait “bendera merah” yang disebut oleh orang-orang yang berusaha untuk menilai siapa yang salah, kita juga harus mempertimbangkan apakah mereka benar-benar “merah” pada waktu yang dimaksud. Melihat skema Madoff, banyak komentator menyebut bendera merah seharusnya telah diketahui oleh para auditor pemasok dana. Salah satu bendera merah yang diklaim adalah sebuah laporan MarHedge pada Mei 2001 (publikasi perdagangan hedge fund/dana proteksi) oleh Michael Ocrant, “Madoff Memuncaki Grafik; Orang Skeptis Bertanya Bagaimana.” Dalam laporan ini, Investasi Sekuritas Bernard L. Madoff (BMIS) digambarkan memiliki 600 klien broker utama dan menjadi satu dari tiga penggerak pasar (market maker) di Bursa Nasdaq. Laporan itu juga menyatakan bahwa jika BMIS disebutkan “ke siapapun yang bekerja di Wall Street dalam waktu 40 tahun terakhir … kamu akan segera dikenali/diakui.” Lebih lanjut, artikel itu juga menyatakan bahwa “Madoff mengoperasikan satu dari ‘pasar ketiga’ yang paling sukses dalam memperdagangkan ekuitas setelah jam transakisi regular, dan merupakan sebuah penggerak pasar aktif di pasar modal Eropa dan Asia.

Lebih penting lagi, artikel ini memasukkan sebuah diskusi yang disebut beberapa orang sebagai bendera merah. Tetapi seberapa merah bendera tersebut pada waktu itu jika bendera-bendera tersebut telah dikenal oleh komunitas investasi pada May 2001 dan BMIS terus tumbuh dari segi ukuran, berurusan dengan publikasi yang paling diincar masyarakat? Dengan Review 20/20, observasi ini kini diberi label bendera merah. Bagaimana mungkin sebuah kondisi yang sangat jelas di komunitas ekonomi yang berhubungan dengan BMIS sehari-hari, tetapi tidak memengaruhi kelanjutan kegiatan BMIS pada komunitas keuangan, seharusnya menjadi bendera merah bagi auditor pemasok dana? “Terlalu Stabil” dibahas secara khusus dalam artikel: “Bahkan di antara empat dari lima professional yang menyatakan pengertian atas strategi yang diambil dan tidak mempunyai banyak kesulitan dalam menerima tingkat pengembalian yang dilaporkan telah dihasilkan, sebagian besar masih percaya bahwa, jika tidak ada yang lain, Madoff pasti menggunakan saham dan opsi lain daripada yang tersedia di S&P 100.”

Investor yang kompeten dan memenuhi kualifikasi, beberapa di antaranya merupakan pemimpin terkenal dan berpengalaman di komunitas investasi, melihat hasil, faktor terlalu stabil, dan karakteristik operasional yang sama pada Madoff dan BMIS; setelah mengevaluasinya, mereka tetap berinvestasi dengan Madoff. Sebagai tambahan, penanam modal termasuk universitas, dana perwalian, dan pension & dana rencana, kesemuanya memiliki, atau seharusnya memiliki, nasehat investasi yang kompeten dari konsultan berbayar atau anggota komunitas investasi yang kompeten atau komite sejenis. Ada beberapa pertanyaan untuk dipikirkan: Bukankah mereka semua melihat hasil yang sama? Bukankah banyak dari mereka mempunyai pemahaman yang dalam tentang investasi, dan bukankah itu alasan kenapa mereka ditempatkan dalam komite investasi? Mengapa mereka tidak melihat beberapa bendera merah yang saat ini beberapa orang sebut seharusnya telah dilihat auditor? Pola fakta yang sama yang terdapat dalam review 20/20 ini juga terdapat dalam skema Ponzi lain dan dalam tuntutan terhadap auditor.

Dalam melihat skandal keuangan saat ini, beberapa merujuk pada MF Global sebagai kegagalan audit; namun, terlalu dini untuk menentukan apa yang sebenarnya terjadi pada MF Global. Pemberitaan yang terjadi bersamaan dengan penulisan artikel ini menandakan bahwa penyimpangan dana klien terjadi dalam hari-hari terakhir keberadaan perusahaan dan bukan sepanjang keberadaannya, ketika waktu itu mungkin dapat ditemukan di dalam audit berdasarkan GAAS. Dalam beberapa kasus terkait dengan skandal keuangan terkini, beberapa orang menganggap auditor seharusnya telah mengetahui kecurangan pada saat mereka mengaudit berdasarkan GAAS. Kinerja auditor, pada banyak kegagalan audit yang diklaim ini, belum pernah diselidiki secara penuh oleh organisasi mandiri. Jika kegagalannya telah pernah dinilai, maka auditor dapat dibebaskan dari tuduhan atau dihukum berdasarkan studi analisis tentang kepatuhan auditor terhadap standar, termasuk penerapan kewajiban professional.

Dalam banyak kegagalan bisnis yang dipublikasikan, pertanyaan yang tidak selalu dijawab atau diperhatikan adalah apakah risiko kegagalan bisnis yang menyebabkan kerugiannya. Auditor tidak memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan model suatu bisnis bebas dari risiko dan tidak dapat gagal. Tidak terdapat ketentuan dalam GAAS, laporan auditor, peraturan SEC, maupun literatur bisnis dan auditing bahwa auditor merupakan penjamin kesuksesan atau kegagalan suatu strategi bisnis. Tidak mungkin untuk mengaudit sebuah perusahaan jika auditor juga bertanggung jawab akan kesuksesan atau kegagalan model bisnis perusahaan.

Apakah Profesi Akuntan sama sekali tidak bersalah?

Kalangan profesi akuntan, jauh dari tidak dianggap bersalah ketika skandal keuangan terjadi, bahkan sering dianggap turut bertanggung jawab. Tetapi untuk dapat secara pantas menilai pihak yang bersalah, seseorang harus mencari akar permasalahan kecurangan. Hanya dalam beberapa kasus, seperti E.S.M. Government Securities, Inc. dan Wedtech Corporation (dan, yang terbaru, kegagalan BMIS), terdapat seorang audit dari luar yang terlibat aktif dalam kecurangan. Bagian keuangan dan pegawai lainnya dari sebuah perusahaan –yakni, orang yang melakukan kecurangan itu sendiri– bertanggung jawab penuh terhadap kesalahan dan menghasilkan kerugian pihak ketiga. Manager-pemilik perusahaan dan orang lain yang bekerja aktif dalam bisnis dan berhubungan langsung atau mengawasi para pelaku, juga bertanggung jawab.

Auditor seharusnya dianggap bertanggung jawab secara sekunder jika –dan hanya jika– mereka gagal mengikuti GAAS ketika memeriksa perusahaan dan tidak menerapkan penilaian professional yang pantas ketika merencanakan audit, merancang prosedur audit, dan mengevaluasi temuan audit. Sebagai konsekuensinya, memberikan opini pada kondisi tersebut bahwa laporan keuangan dilaporkan secara wajar sesuai GAAP atau kerangka akuntansi lain yang diterma ketika sebenarnya mereka tidak, harus menjadi poin hukuman sipil atau kriminal bagi auditor, tergantung dari faktanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun