Besoknya saya coba lagi, ditolak lagi.
Ada apa ya? Kenapa ya? Padahal sudah benar memasukkan nomornya dan banknya juga salah satu bank terkece lho di negeri kita. Mengapa tetap tak bisa? Saya pun cari alasannya di situs-situs dan tanya langsung ke banknya. Jawabnya, tak ada masalah dengan kartu saya. Hmmm. Berarti seharusnya bisa?
Saya pun berpikir, mungkin karena KD saya bukan GOLD atau PREMIUM, masih kelas kampungankah?
Akhirnya, saya sengaja ke bank A untuk GANTI KD. Saya naikkan alias upgrade dikit. Mungkin yang kampungan kagak boleh icip-icip Netflix.Â
Saat di teller pun saya terus terang bahwa alasan saya mengganti adalah agar saya bisa jadi anggota Netflix. Mbak  customer service-nya pun mengangguk-angguk tanda paham masalah saya. Oh, berarti ada kesempatan dan mungkin itu satu-satu caranya. Ingat: upgrade KD itu berarti biaya iuran per bulan bertambah juga.
Langsung saat itu saya mendapatkan KD saya yang baru. Wah, senangnya.
Mohon diketahui bahwa demi sebuah KD yang bisa diakui Netlix, saya rela berdobel-dobel masker untuk antri di bank di tengah pandemi. OMG sampai segitunya ya.
Di rumah setelah beberapa jam setelah aktif KD yang baru itu, langsung saya masuk lagi ke situs Netflix dan mengulang proses A sampai X. Tinggal Y dan Z saja. Deg-degan.Â
................................................................................
Tiba-tiba....sama saja. KD saya tetap ditolak. Malah saya disarankan untuk bertanya ke bank saya untuk menanyakan apakah ada masalah. Lho.Â
Saya pun akhirnya langsung kontak ke Netflix langsung dan sempat live chat dengan customer servicenya yang sepertinya memang bukan di Indonesia. Intinya: saya diminta untuk menunggu 24 jam untuk mencobanya lagi. Berarti dia juga tak tahu ada apa dengan kartu saya.