Saat mendengar syair ini mulai dilantunkan oleh empat anak muda dengan petikan gitar yang syahdu,iringan biola yang bikin baper pemumpang dan tabuhan dram  yang membawa alam penumpang serasa di café serta  vokalisnya yang senantiasa senyum dan menundukkan kepala saat beradu pandang dengan penumpang yang takjub dengan penampilan mereka, apakah tega jika kita hanya memberi seribu dua ribu dengan usaha dan kwalitas seni yang mereka sajikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!