Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Belajar Strategi Investasi "So Simple" ala Warren Buffett

5 September 2023   06:28 Diperbarui: 8 September 2023   16:01 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Kompas.com/Desy Kristi Yanti)

Bila harus merangkum pemikiran dan strategi investasi yang dijalankan Buffett, barangkali bisa dikatakan bahwa Buffett sangat menekankan arti pentingnya kesederhanaan dan kesabaran.   

Pertama, kesederhanaan. 

Buffett selalu mengatakan dirinya hanya akan berinvestasi membeli saham perusahaan yang bisnisnya benar-benar dipahaminya.

Tak heran ketika beberapa waktu lalu para pelaku pasar sedang heboh dengan saham-saham perusahaan teknologi, Buffett justru tak mau ikut-ikutan membeli. Sampai-sampai Buffett diolok-olok sebagai investor yang sudah ketinggalan zaman.

Ia tak pernah malu mengakui bahwa ia lebih menyukai perusahaan yang berteknologi rendah daripada berteknologi tinggi. Dengan jujur ia mengakui tidak memiliki kompetensi di bidang itu.

Buffett justru lebih senang berinvestasi dan menaruh uangnya dalam jumlah besar pada perusahaan dengan proses bisnis yang sangat sederhana misalnya perusahaan asuransi, koran, permen atau minuman kemasan (Coca Cola).

Buffett juga meyakini bahwa semua orang punya kesempatan untuk menjadi investor saham yang sukses. Tingkat intelektualitas menurutnya tak bisa jadi jaminan kesuksesan seseorang dalam berinvestasi.

"You don't need to be a rocket scientist. Investing is not a game where the guy with the 160 IQ beats the guy with 130 IQ" katanya.

Buffett sendiri sebelum menjadi investor saham yang sukses pernah punya pengalaman sebagai loper koran. Ia mengatakan, bila syarat menjadi investor saham yang sukses adalah harus punya gelar mentereng di bidang ekonomi dan bisnis, maka lebih baik ia kembali lagi menjadi loper koran.

Prinsip-prinsip kesederhanaan investasi ala Buffett ini juga diteladani oleh Lo Kheng Hong. Kebetulan, Lo pun berasal dari keluarga sangat sederhana dan hanya lulusan sarjana sastra Inggris dari kampus "tak bernama" yang tak memiliki gedung sendiri.

Ia memang sempat menjadi kepala cabang salah satu bank swasta, namun awal karier yang dijalaninya selama bertahun-tahun adalah sebagai pegawai tata usaha yang tugasnya memfotocopy berkas administrasi nasabah yang ingin mengajukan kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun