Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jangan Main Saham tapi Jadilah Investor Saham

1 September 2023   23:16 Diperbarui: 2 September 2023   03:45 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/SergeiTokmakov via Kompas.com)

Istilah "main saham" sebenarnya sudah keliru sejak awal. Untuk bisa beli saham, jelas harus menggunakan uang.

Apakah kita mau membeli saham dengan tujuan sekadar bermain dan tak akan peduli bila uang itu harus hilang asalkan hati kita senang? Saya yakin, takkan ada orang waras yang rela kehilangan uangnya begitu saja demi mendapatkan kesenangan saat membeli saham.

Atau kita sedang berpikir ingin main "adu keberuntungan" di saham dan tebak-tebakan membeli saham yang diharapkan bisa menghasilkan "cuan"? Lalu, apa bedanya itu dengan pejudi?  

Saat sedang melakoni "main saham" bisa dipastikan hati kita takkan pernah tenang. Selalu kuatir jangan-jangan uang kita akan hilang karena harga sahamnya turun. Demikian sebaliknya, saat harga sahamnya naik sedikit saja, kita pun akan langsung buru-buru ingin menjual karena kuatir harganya turun.

Harga saham naik, kuatir. Harga saham turun, lebih kuatir lagi.     

Akan sangat berbeda bila kita sudah belajar memahami dan menjadikan saham sebagai investasi. Kita takkan pernah membeli saham sebelum mempelajari dan memahami saham perusahaan yang akan kita beli tersebut.

Saat benar-benar yakin dengan kualitas perusahaannya, kita pun takkan ragu-ragu lagi untuk membeli sahamnya bahkan dengan jumlah nominal yang besar.

Ketika berinvestasi, kita juga sudah paham ada potensi keuntungan yang diharapkan sekaligus potensi risiko yang bisa timbul. Tugas seorang investor sebelum membeli saham, harus terlebih dulu melakukan kalkulasi potensi-potensi tersebut. Itulah pentingnya mempelajari dan memahami bisnis perusahaan.

Bila kita menemukan perusahaan yang selalu bertumbuh baik aset, penjualan maupun labanya dari tahun ke tahun karena produk yang dihasilkannya tidak bisa dikalahkan kompetitor, maka sebenarnya risiko yang mungkin timbul bagi kita sebagai pemegang saham perusahaan menjadi sangat kecil.

Seorang investor saham juga takkan terlalu memusingkan pergerakan harga sahamnya dalam jangka pendek. Saat harga sahamnya naik sedikit, ia takkan buru-buru menjual karena sudah punya target besar yang ingin dicapai.

Begitu pula saat harga sahamnya turun, ia takkan panik, melainkan akan melihat itu sebagai kesempatan bisa membeli lebih banyak saham dengan harga lebih murah alias diskon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun