Tujuan investasiÂ
Pensiun dini juga menjadi istilah yang sangat menarik di kalangan investor. Banyak yang menjadikan pensiun dini sebagai motivasi, alasan sekaligus tujuan sehingga mereka giat berinvestasi. Apakah salah? Tentu tidak yang salah dan sah-sah saja.
Namun kalau saya ditanya apa tujuan berinvestasi? Sepertinya saya akan lebih realistis saja menjawabnya. Saya cukup sadar diri karena bisa dikatakan cukup terlambat mulai sungguh-sungguh berinvestasi.
Tiga tahun lagi usia saya sudah mencapai empat puluh tahun. Jika mengacu pada batas usia pensiun normal yang umum yaitu 58 tahun, berarti masa kerja saya sebenarnya tersisa 21 tahun lagi.
Sementara saat ini dana investasi yang saya punya dan persiapkan untuk tabungan di hari tua jujur saja masih belum seberapa. Maklum karena saya mulai berinvestasi pun baru sekitar 3 tahun lalu dengan cara rutin menyisihkan penghasilan yang diterima sambil hidup hemat.
Saya memang sempat menghitung kebutuhan dana pensiun yang harus disiapkan. Ternyata secara nominal, masih cukup jauh.
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk menghitung jumlah kebutuhan dana pensiun. Salah satu paling terkenal adalah metode "4% rules".
Prinsipnya adalah minimal kita harus memiliki aset investasi yang bila ditarik sebesar 4% setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, aset investasi itu tidak akan pernah habis. Angka 4% itu sendiri merupakan perkiraan/target imbal hasil dari modal investasi yang kita punya.
Perhitungannya sederhana. Misalkan pengeluaran tahunan kita adalah sebesar 100 juta, maka aset investasi yang harus kita miliki adalah (1/4%) x 100 juta. Atau 25 x 100 juta = 2,5 miliar.
Bila pengeluaran tahunan kita perkirakan lebih besar misalnya sebesar 400 juta tinggal dikalikan 25 hasilnya adalah 10 miliar. Demikian seterusnya.
Masing-masing orang tentu beda kebutuhan sehingga beda pula jumlah pengeluaran yang perlu disiapkan.