Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menatap "All Indonesian Final" Bulutangkis Asian Games 2018

27 Agustus 2018   18:12 Diperbarui: 27 Agustus 2018   18:12 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim beregu putra Indonesia raih medali perunggu (Foto: IssakRamadhan/Jawapos.com)

Dua hari lalu di cabang olahraga panjat tebing putri, dengan penuh haru dan bangga kita menyaksikan keperkasaan atlet Indonesia yang menciptakan "all Indonesian final". Dalam satu nomor itu, Indonesia langsung meraih dua keping medali sekaligus; emas dan perak. 

Harapan untuk mengulang "all Indonesian final" kini tersaji di cabang olahraga bulutangkis. Indonesia sudah memastikan dua medali perunggu dari nomor ganda putri dan ganda campuran yang sama-sama harus mengakui keunggulan tim lawan di babak semifinal. 

Sementara di nomor tunggal putra, dua pemain andalan Indonesia yaitu Anthony Ginting dan Jonatan Christie sama-sama sudah memastikan diri lolos ke babak semifinal. 

Ginting sukses mengalahkan Chen Long dua set langsung, 21-19 dan 21-11. Sukses Ginting juga diikuti oleh Jonatan yang berhasil menyudahi perlawanan atlet Hongkong, Wong Wing Ki Vincent, juga dengan dua set langsung. 

Di nomor ganda putra, dua pasangan terbaik Indonesia juga berhasil lolos ke semifinal. Kevin/Markus menang atas ganda Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kion dengan skor 22-20, 21-19. Sementara Fajar/Rian memenangi laga kontra ganda Malaysia lainnya, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan skor 21-17, 21-13. 

Yang menarik, keberhasilan atlet-atlet putra yang lolos ke semifinal juga menyiratkan harapan terjadinya "all Indonesian final". Kebetulan di babak semifinal, pemain-pemain Indonesia tidak akan langsung berhadap-hadapan. 

Sesuai jadwal dan skema pertandingan, Ginting akan berhadapan dengan pemain asal Cina Taipei, Chou Tien Chen. Sementara Jonatan akan menghadapi perlawanan pemain asal Jepang, Kenta Nishimoto. 

Di sektor ganda putra, Kevin/Markus akan berhadapan dengan pasangan Cina Taipei Lee Jhe Juei/Lee Yang. Sementara Fajar/Rian akan bertanding melawan pasangan andalan Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen.  

Peluang 

Berbicara soal peluang dan hitung-hitungan kekuatan, tentu sama-sama terbuka lebar. Memasuki babak semifinal, sepertinya sudah tak berlaku lagi istilah pemain "unggulan". Para semifinalis sudah membuktikan diri mereka sama-sama layak menjadi yang terbaik setelah mengalahkan lawan-lawannya di babak sebelumnya. 

Namun pemain-pemain Indonesia jelas memiliki satu keuntungan besar. Ya, faktor tuan rumah. Sorak sorai dan dukungan penuh dari penonton tak bisa dianggap enteng dalam mengatrol semangat para pemain yang sedang berjuang. 

Kita menyaksikan pemain-pemain top dunia yang awalnya diposisikan sebagai unggulan, sebut saja Shi Yu Qi dan Chen Long (Tiongkok), Kento Momota (Jepang) justru bertumbangan di tangan pemain Indonesia. 

Asian Games 2018 ini bisa dikatakan mimpi buruk bagi pemain tunggal putra Tiongkok lantaran tak satu pun wakil mereka di babak semifinal, artinya Tiongkok nihil medali di nomor ini. Untungnya, kemarin mereka sudah mengamankan medali emas di nomor beregu putra. 

Sekali lagi, kita berharap Indonesia sukses menyumbangkan medali emas dari dua nomor tersisa yang diikuti atlet kita; tunggal putra dan ganda putra. Langkah paling aman tentu saja menciptakan "all Indonesian final" terlebih dulu di dua nomor tersebut. 

Ketika sesama pemain Indonesia yang berlaga di final, tentu sudah tak terlalu berpengaruh lagi karena siapapun pemenangnya sudah pasti emas dan perak milik Indonesia. Selangkah lagi, Indonesia bersiap mengukir sejarah.

Kita berharap, mimpi ini akan menjadi kenyataan. Dukungan penonton di dalam stadion diharapkan tetap bergema untuk memompa semangat para pemain Indonesia agar bermain dengan penuh totalitas dan semangat perjuangan.

Jangan lupa, tambahan medali emas dari cabang olahraga ini juga akan kian mendekatkan target Indonesia untuk mengamankan minimal posisi sepuluh besar negara peraih medali terbanyak. 

Hitung-hitungan awalnya, posisi tersebut dapat diamankan jika Indonesia mampu meraih 20 medali emas. Sejauh ini, Indonesia sudah berhasil meraih 12 medali emas. Harapan tambahan 2 emas dari cabang olahraga bulutangkis tentu sangat bermakna dan berharga, sekaligus kian mendekatkan Indonesia mencatatkan prestasi dan sejarah baru di ajang Asian Games. 

Prestasi para atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018 ini tentu sangat bergantung pada dukungan penuh segenap elemen rakyat Indonesia termasuk para official partner Asian Games 2018, salah satunya APP Sinarmas yang sudah berkontribusi mendukung Indonesia meraih prestasi dan kebanggaan menyelenggarakan Asian Games tahun ini. Mari kita dukung bersama dan yakin Indonesia pasti bisa.  

*** 

Jambi, 27 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun