Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Ocid

30 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"sekarang kamu kerja dimana?, apa dirumah sakit milik ibunya?, tanya Dona kayaknya serius bertanya.

"saya kerja di perusahaan kontraktor dan developer, memangnya kenapa?", jawab Ocid sekaligus bertanya, kayaknya Dona mulai serius.

"saya punya teman kuliah, ibunya lama sakit, kasihan deh, kami juga berusaha mengumpulkan dana, yah kalau keluarga kamu mau bantu, mungkin dengan memperlunak biaya pengobatan,  syukur -- syukur  mengratiskan," minta Dona

Ocid menjawab,"ada yayasan yang khusus bergerak di bidang sosial terutama di masalah pengobatan, masalah nanti gratis atau tidak bisa dibicarakan, kalau Dona mau, saya bisa perkenalkan terhadap orang yang saya kenal", bual Ocid, dia memang punya yayasan yang bergerak di bidang sosial dananya didapat dari CSR perusahaan -- perusahaannya.

            Mungkin, sudah waktunya Ocid mencari jodoh, orangnya ada di depan rumah lagi, lebih gampang usahanya. Tapi nanti dulu ternyata yang "antri" sudah banyak, teman -- temanya Ocid dan tetangga yang single juga mengincar Dona, belum termasuk teman -- teman kuliahnya, makannya kalau ada pertemuan pasti ramai, masing -- masing pengen menunjukkan diri dan kemampuannya, belum lagi kakaknya yang juga cantik, kaya dan masih single, kalau Devy sudah mempunyai calon, Dona mau dicalonkan dengan teman Ocid yang lain Rudi yang sekarang menjadi Manajer Pemasaran dan Service disebuah bank kenamaan. Yah namanya usaha. 

5. The Blow up

Relasinya Ocid yang duduk di pemerintahan mengajaknya untuk ikut dalam badan baru yang dibentuk Presiden bernama Dewan Ekonomi Nasional, dulu bernama Dewan Pertimbangan Agung, tugasnya adalah memberikan masukan -- masukan tentang masalah -- masalah perekonomian dan bisnis di Indonesia. Sesuai dengan latar belakang Ocid yang selama ini memang seorang pengusaha dan pernah duduk sebagai anggota KADIN Indonesia sebagai Wakil ketua bidang kewirauasaan dan industri akhirnya tanpa pikir panjang diapun menyetujui ajakan temannya, yah siapa tahu bisa menjalin relasi dengan pusat kekuasan di Republik ini.    

Waktu terus berlalu, pemerintahpun dipercaya untuk mengadakan Konferensi Internasional APEC di Bali, dan Ocid menjadi salah satu juru bicara Pemerintah dari Dewan Ekonomi Nasional, dia akan sering berbicara di televisi baik secara pengamat atau juru bicara pemerintah. Even sebesar ini pasti akan diliput oleh media di seluruh dunia terutama Indonesia, dia tidak menyadari bahwa ini akan menjadi hal yang akan merubah hidupnya dan turning point kehidupannya selama ini. Memang beberapa orang tidak mengenal Ocid selain dia harus mencukur rambutnya agar lebih rapi, orang masih tidak percaya terutama keluarganya, teman -- temanya, saudara -- saudaranya tapi ibu yang baru melihat di televisi yakin itu Ocid, walaupun Ocid tampak berubah, lebih rapi, tapi dia yang melahirkan dan membesarkanya dia pasti tahu. Saudara -- saudara atas perintah ibunya berusaha meneleponnya, juga temannya tapi tidak bisa, teleponya mati, pasti dia lagi sibuk,  ini Konfrensi Internasional banyak orang -- orang penting yang datang, Pengusaha, Menteri dan terutama para Kepala Negara.

Dan merakapun hanya bisa melihat saja Ocid di televisi, dan banyak tetangga, saudara dan teman -- teman yang datang kerumah Ocid, mereka menanyakan keadaan tersebut.

Karena masih tidak bisa menghubungi Ocid merekapun melihat beritanya di televisi dan internet mencari tahu siapa Ocid sebenarnya dan mendapatkan hal yang luar biasa, di salah satu majalah kenamaan Forbes, di internet dikatakan ia termasuk orang kaya di Indonesia, kekayaannya masuk empat puluh orang terkaya di Indonesia, trilyunan, typhoon. Masya Allah, disitu tertulis Muhammad Rasyid Ridlo, Pengusaha Kontraktor dan Devoleper dan Pengusaha Batu Bara dan Gas, Ocid memang menginvestasikan sebagian kekayannya ke usaha pertambangan dan memimpin salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia selain perusahannya sendiri.

Melihat hal tersebut ibunya hanya menangis teringat betapa Ocid dulu orang tidak begitu diperhatikan karena sering membuat ulah, berantem, tawuran, rokok, mabuk, dan tidak berprestasi, ibunya hampir tidak sadar bahwa setelah lulus sekolah dan Perguruan Tinggi Ocid sedikit demi sedikit - sedikit dia mulai berubah. Dia ingat, orang tuanya yang selalu melindungi dia dari segala macam masalah, yang sudah membesarkan dia, mensekolahkan dan itu yang membuat Ocid sedikit demi sedikit berubah. Intinya dia selalu ingat kepada orang tuanya, terutama ibunya, dan tentu saja dengan hidayah dari Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun