Mohon tunggu...
Firdaus Ahmadi
Firdaus Ahmadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Penulis

Dosen dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Ocid

30 Maret 2021   14:27 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:34 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

The Ocid.
--- firdaus79
Nama aslinya adalah Muhammad Rasid Ridlo, yang bercerita tentang pemuda anak orang kaya yang akhirnya tersadar ketika mulai banyak masalah -- masalah yang datang kepadanya dan keluarganya. Dia selalu teringat akan ibu dan ayahnya yang selalu melindunginya dan selalu mencintainya. Akhirnya dia berusaha untuk membalas budi kebaikan mereka salah satunya dengan berusaha untuk menjadi seorang pengusaha seperti latar belakang keluargannya, tanpa sepengetahuan mereka dengan memanfatkan keahlian - keahliannya. Ditengah masalah yang menghimpit kelurganya terlihat sifat asli adik dan kakak - kakaknya yang meminta jatah saham di perusahaan keluarga, kecuali Ocid. Masalah pribadinyapun ikut menjadi andil dia menjadi seorang yang lebih baik, teman -- temannya yang hanya memandang kedua orang tuanya dan memandang rendah dirinya termasuk wanita yang dicintanya dan guru sekolahnya yang sangat dia hormati. Hal -- hal itu yang membuat dia menjadi seorang "petarung"  yang hebat, hingga sebagai pengusaha  akhirnya bisa masuk ke lingkaran kekuasaan Istana, lingkungan kekuasaan di Republik ini, lalu bagaimana akhir cerita Ocid? Keluarganya dan wanita yang dicintainya?

1.  Introduction

Rasyid adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, anak pasangan dari bapak Abdurahman dan ibu Riana, rupanya sih biasa - biasa saja tidak tinggi tidak pendek, rambut agak panjang dengan sedikt jenggot, katanya dia adalah orang yang agak pemalas, mungkin dia pikir dirumah ini, tempat kita tidur seharian, dirumahnya di sekitar Bekasi, kalau selesai kerja, kalau udah pulang waktunya tidur.

Waktu ibunya bertanya, "memang kamu kerja dimana?, kerja kok ngga jelas kadang perusahaan sini kadang di perusahaan situ , kadang tidak pulang hampir berminggu - minggu bahkan berbulan -- bulan. Bagaimana tidur kamu?, Bagaimana makan kamu?", dan masih banyak lagi.

Ocid hanya menjawab," Ocid kerja di Perusahaan Kontraktor bu, yang kalau kontrak habis, nganggur atau dapat proyek lagi di Perusahaan yang lain".

Ocid dipanggil namanya oleh orang tuanya, nama sebenarnya Muhammad Rasyid Ridlo nama ulama dari timur tengah, tapi karena ibunya dan saudara -- saudaranya yang lagi senang sama sinetron di televisi, maka jadilah namanya dipanggil Ocid, katanya nama kesayangan.

Ia lulusan Fakultas Teknik Sipil di sebuah Universitas Swasta di Jakarta berbeda dengan keluarga yang berlatar belakang kedokteran, bahkan keluarganya memiliki sebuah Rumah Sakit disekitar Bekasi, beberapa klinik dan sekolah kesehatan di Kerawang dan Bekasi. Kata orang, keluarga Ocid orang sangat mampu, tapi dia tidak mau bergantung  selamanya pada orang tuanya, pikirnya orang tua sudah kerja keras membesarkan dia dan saudara -- saudaranya sekaranglah waktunya membalas kebaikan mereka.

Yang  juga perlu diketahui bapak Ocid dr. Abdurahman, M.Kes  adalah seorang pensiunan Polisi  setelah lulus AMN (sekarang AKPOL) dia diperintahkan untuk melanjutkan ke Pendidikan Kedokteran dengan pertimbangan waktu itu di daerah -- daerah belum ada Rumah Sakit  untuk polisi dan keluarga yang tugas di daerah. Di situlah juga ia bertemu dengan ibunya Ocid yang juga dokter, yang lagi tugas di daerah. Ibunya Ocid dr. Riana, SpA dulu seorang polisi / polwan / polisi wanita sama dengan bapaknya, namun setelah kakaknya Ocid yang kedua lahir ibunya Ocid mengundurkan diri dari kepolisian. Sekalian dia ingin membangun usaha klinik sendiri dengan bantuan bapaknya dan keluraga ibunya yang akhirnya sekarang menjadi sebuah Rumah Sakit.

Saudara Ocid semua lulusan dokter di Perguruan Tinggi Negri  dan Perguruan Tinggi Swasta ternama, hanya dia bukan. Yang tua yang pertama laki -- laki sudah nikah dan punya satu anak laki -- laki dan telah menyelesaikan Pasca Sarjana di Australia yang kedua seorang wanita sudah nikah tapi belum punya anak juga sudah menyelasaikan  Pasca Sarjana di Singapura  mereka berdua mengambil Jurusan bisnis, maklum biar ada yang bisa mewarisi perusahaan orang tuanya, sedangkan yang bungsu perempuan baru menyelesaikan Kedokterannya. Ocid sudah diminta melanjutnya Pasca Sarjana di luar negri tapi menolaknya,

Kata Ocid,"setelah menuntut ilmu, sekarang waktunya kerja",

Kata ibunya,"kamu masih kecil, masih butuh waktu untuk belajar, cari sekolah yang dekat aja, biar bapak dan ibu gampang ngawasinya. Cari misalnya di Malaysia atau Singapura, disana banyak kampus -- kampus bagus",  ibunya berbicara sambil melihat - lihat computer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun