Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin DTP - Vaksinasi Pertusis Bagi Orang Dewasa

9 November 2012   05:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tahun setelah itu, maka  jumlah kasus pertusis pada remaja usia 14 hingga 19 tahun menurun drastis hingga 80% dibandingkan dengan tahun tahun sebelum pemakaian vaksin Tdap pada kelompok remaja berusia 10 hingga 14 tahun ini.

Pada saat ini, di Indonesia sudah mulai didaftarkan ke Badan POM RI vaksin Tdap ini dengan indikasi pemakaian untuk remaja, orang dewasa dan usia lanjut, sebagai dosis penguat atau booster  dose, untuk mengembalikan kekebalan terhadap kuman pertusis yang teah lama hilang itu.

Kesimpulan :


  1. Akhir-akhir ini, penderita penyakit pertusis remaja dan orang dewasa semakin meningkat
  2. Komplikasi penyakit pertusis pada remaja, orang dewasa dan usia lanjut adalah sama seriusnya seperti pada bayi dibawah usia 1 tahun
  3. Umumnya bayi terinfeksi kuman dan menderita penyakit pertusis berasal dari hubungan dekat dengan remaja dan orang dewasa dalam lingkungan rumahnya
  4. Banyak data klinik yang membuktikan, bahwa dosis booster vaksin pertusis Tdap untuk remaja dan orang dewasa bisa mengurangi secara efektif angka kesakitan penyakit pertusis, pada semua golongan usia
  5. "Cocoon Strategy" atau strategi kepompong, adalah strategi tepat dan ampuh untuk mencegah penularan penyakit pertusis pada bayi kita
  6. Vaksin Tdap sangat efektif dan ampuh untuk mencegah infeksi kuman dan penyakit pertusis pada remaja, orang dewasa dan usia lanjut.

Vaccine Saves Lives

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun