Contoh vaksin hidup yang dilemahkan (Live Attenauted Vaccines) :
Vaksin MMR
Vaksin Oral Polio (OPV)
Vaksin Varicella
Vaksin Yellow Fever / Demam Kuning
Vaksin Rotavirus
Jumlah Antigen dalam Satu Sediaan Vaksin :
Vaksin Monovalent dan Vaksin Polyvalent
Dalam perkembangan teknologi pembuatan vaksin, telah terjadi suatu lompatan besar dalam sediaan vaksin, yaitu adanya vaksin kombinasi yang terdiri beberapa jenis antigen vaksin dalam satu sediaan, sehingga vaksinasi sekarang menjadi lebih sederhana dan ringkas, yaitu sekali suntikan akan memberikan beberapa jenis vaksin sekaligus, dengan demikian juga memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit sekali suntik saja, ini akan mengurangi sangat bermakna jumlah suntikan yang harus diberikan untuk bayi dan anak.
Saat ini kita masih mengenal adanya Vaksin Monovalent yang artinya dalam sediaan vaksin hanya mengandung satu jenis antigen saja, misalnya vaksin Hepatitis A, vaksin Hepatitis B, vaksin Rabies, vaksin Polio inactivated, vaksin influenza, semua contoh vaksin tadi yang dalam satu sediaan vaksin hanya mengandung satu jenis antigen, sehingga bertujuan mencegah hanya satu jenis penyakit saja.
Vaksin Monovalent ini adalah sedia vaksin yang pertama kali dibuat oleh pabrik vaksin karena keterbatasan teknologi saat itu, juga karena indikasi pemakaiannya, sehingga vaksin monovalent tetap diperlukan.
Kemudian kita juga dikenalkan dengan Vaksin Polyvalent atau lebih populer dikenal Vaksin Kombinasi. Dalam satu sediaan vaksin polyvalent atau vaksin kombinasi terdapat lebih dari 2 jenis antigen bakteri atau virus yang dipergunakan untuk merangsang sistim imunologi tubuh untuk membuat zat antibody.
Saat ini vaksin kombinasi yang kita kenal adalah: