Penelitian yang diakukan oleh Universitas Rochester, menemukan bahwa konsentrasi mercury dalam urine, darah dan kotoran bayi dan anak yang mendapatkan vaksinasi yang mengandung thimerosal dengan bayi yang mendapatkan vaksin yang bebas dari thimerosal, maka semua anak dan bayi dari dua kelompok ini mempunyai kadar mercury yang sama, yaitu dalam batas dibawah ketentuan dan batasan ketat US EPA (US Environmental Protection Agency)
Jadi meskipun bayi kita telah mendapatkan vaksin mengandung thimerosal, telah banyak data dan bukti yang memperlihatkan tidak adanya hubungan kausal antara zat thimerosal dengan kajadian autisme bayi dan anak, menurut Dr. Margaret Rennels, Ketua Komisi Penyakit Infeksi, dari Ikatan Dokter Anak Amerika. (America Academy of Pediatrics).
Kaarena logam berat mercury memang sudah banyak terdapat dilingkungan hidup kita, seperti udara, air dan makana laut yang telah tercemar dengan logam berat yang ada dalam asap kendaraan, pabrik dan buangan limbah industri disekeliling kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H